Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Boleh Berdagang di Monas, PKL Siap Bayar Rp 1,5 Juta Per Malam

Kompas.com - 11/06/2014, 12:52 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Unit Pengelola Taman (UPT) Monumen Nasional (Monas) Firdaus Rasyid mengatakan sudah sering didatangi pedagang yang berusaha meminta izin berjualan di taman Monas.

"Asal diizinkan untuk berdagang, mereka berani membayar Rp 1,5 juta untuk petugas keamanan atau satpam saya setiap malamnya," kata Firdaus Rasyid saat ditemui di Monas, Rabu (11/6/2014).

Firdaus melanjutkan, ada sejumlah orang yang mengoordinasi para pedagang setiap harinya. Mereka berjumlah lebih dari 29 orang ditambah dengan 1.500 pedagang.

Oknum tersebut, kata Firdaus, menjadi garda depan yang bisa memasukkan pedagang ke dalam taman Monas. Firdaus mengatakan, petugas pun seperti tak sanggup dan seperti ada orang sakti yang bisa menyulap petugas untuk masuk.

"Kerjaan banyak, orang sedikit. Diduga, banyak orang berkepentingan di belakang para PKL," kata Firdaus Rasyid.

Sebelumnya diberitakan, Basuki mengancam untuk memecat Firdaus karena dianggap tidak dapat mengatasi banyaknya permasalahan di kawasan Monas.

Persoalan tersebut antara lain personel Satpol PP dan satpam Monas yang mengizinkan mobil dan motor diparkir di dalam area Monas dengan tarif Rp 3.500-Rp 5.000 per kendaraan. Padahal, lokasi parkir untuk Monas hanya berada di Lapangan IRTI.

Maraknya PKL yang berdagang di dalam area Monas juga menjadi sesuatu yang dipersoalkan oleh Basuki terhadap Kepala UPT Taman Monas. Sebab, menurut Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, pedagang tidak boleh berdagang di badan jalan, trotoar, ataupun taman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com