Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Liar di Monas Akui Mudah Masuk Monas

Kompas.com - 14/06/2014, 17:15 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pedagang kaki lima (PKL) di Monumen Nasional (Monas) mengaku dengan mudah dapat memasuki taman Monas setiap hari. Mereka juga mengakui kerap mengelabui petugas.

"Saya bisa ke dalam dibawa aja barangnya. Bilang ada urusan di dalam," kata Iyan, PKL dari Bogor yang menjual kaos di taman Monas, Sabtu (13/6/2014).

Iyan mengaku berbohong agar bisa memasuki area taman Monas kepada petugas keamanan UPT Monas. Meski begitu, Iyan mengatakan ia mengalami kesulitan membawa dagangannya masuk dari luar ke dalam karena tidak diperbolehkan membawa motor.

Iyan pun mengatakan harus berjalan kaki dari pintu masuk yang tak jauh dari Pertamina. Meski begitu, Iyan tak mempermasalahkannya karena tetap bisa berjualan di Monas sejak tiga tahun lalu.

Hal senada diutarakan seorang penjual sandal, Aben. Dia mengaku kerap membohongi petugas kemanan dengan berpura-pura sebagai pengunjung Monas yang membawa makanan untuk piknik.

"Ya, bilangnya sih piknik, tapi kan enggak tahu mereka kalau bawa ini (sandal)," kata Aben. Dia sebenarnya menyadari dia salah karena berjualan di area terlarang tersebut.

Dia sudah bertahun-tahun berdagang dan hanya butuh waktu beberapa jam untuk membersihkan dagangan, yakni ketika Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan penertiban.

Keduanya mengaku tidak tahu harus berjualan di mana bila benar akan diberlakukan biaya masuk dari pagar Monas sebesar Rp 5.000 dan harus memiliki kartu sehingga bebas dari pedagang yang berjualan.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan tiket masuk ke kawasan Monas. Adapun tarif yang rencananya akan dikenakan terhadap para pengunjung adalah sebesar Rp 5.000. Dengan tarif masuk Rp 5.000, pengunjung bisa masuk hingga ke bagian cawan tugu.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan yang mau masuk Monas, dia harus membayar tiket seharga Rp 5.000 di gerbang depan. Itu untuk melindungi Monas dari tumpukan sampah dan PKL.

Basuki juga menjelaskan, pihak pengelola Monas akan membuatkan kartu anggota yang tarifnya Rp 50.000 untuk masa waktu satu tahun. Basuki menyarankan warga yang sering melakukan aktivitas di kawasan itu untuk membuat kartu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com