Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tersangka Ditangkap Saat Bikin Satu Drum Miras Oplosan

Kompas.com - 27/06/2014, 11:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com -  Dua orang karyawan pabrik pengopolosan minuman keras ilegal, Nasrul dan Suroso digerebek aparat dari Satuan Reskrim Narkoba Polresta Bekasi Kota di tempat kerjanya yang berupa rumah toko (ruko) di kawasan Bekasi Utara. Saat ditangkap, mereka sedang membuat minuman keras oplosan sebanyak satu drum.

"Mereka ditangkap di sebuah ruko tempat kerjanya. Sedang bersama-sama membuat oplosan tengah malam," ujar Kepala Satuan Reskrim Narkoba Polresta Bekasi Kompol Sukardi di Mapolresta Bekasi Kota, Jumat (27/6/2014).

Setelah penangkapan, Sukardi beserta anak buahnya menyita seluruh barang bukti berupa bahan-bahan dan alat yang digunakan kedua tersangka untuk membuat oplosan. Tercatat, ada 14 jenis barang yang disita dalam jumlah yang besar.

Barang bukti tersebut antara lain 28 botol minuman kemasan yang berisi oplosan alkohol tiga liter, 43 plastik bening berisi alkohol murni 90 persen, 50 dus kecil ekstra jos, dua ember coklat, satu toples besar, enam botol intisari, satu botol anggur putih, tiga buah corong, satu buah takaran, satu buah saringan, 10 pewarna hitam untuk mewarnai oplosan, satu pewarna oranye, empat botol rum perasa, dan 25 botol oplosan yang sudah jadi.

"Oplosan itu kan dicampur-campur. Alkohol, gingseng, bahkan kalau mau semakin bikin mabuk itu biasa ditambah obat nyamuk lotion itu loh," ujar Sukardi.

Seluruh barang bukti tersebut dimusnahkan oleh jajaran Polresta Bekasi Kota hari ini. Polresta Bekasi Kota melakukan pemusnahan terhadap minuman keras yang merupakan barang bukti dari 189 kasus narkoba yang ditangani sejak enam bulan terakhir.

Tidak hanya minuman keras, Polresta Bekasi Kota juga telah mengungkap tindak pidana narkoba lain dengan barang bukti ganja, sabu, dan heroin. Polisi menyita 255 kilogram ganja, heroin sebanyak 10,1 gram, dan sabu sebanyak 111,15 gram. Barang-barang tersebut sudah dimusnahkan lebih dulu beberapa hari sebelumnya di Angkasa Pura, Soekarno Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com