Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembayaran Sewa Gunakan Autodebet, Warga Rusun Pulo Gebang Keberatan

Kompas.com - 08/07/2014, 16:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga rumah susun sewa (rusunawa) Pulo Gebang, di Cakung, Jakarta Timur mengaku telah mendapat sosialisasi pergantian sistem pembayaran sewa melalui autodebet ke Bank DKI. Namun, sejumlah warga yang menempati rusun tersebut mengeluhkan mengenai letak Bank DKI yang jauh dari rusun.

Yuli (31) warga lantai 2 Blok B Rusun Pulo Gebang, mengatakan keluhan ini telah disampaikan ke Bank DKI saat sosialisasi dilakukan pada Jumat (4/7/2014) pekan lalu. "Kemarin itu diusulkan sama ibu-ibu, 'Pak bisa tidak mobil banknya itu ke sini'. Jadi biar kami bisa bayar langsung di rusun sini," kata Yuli, saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (8/7/2014).

Menurut Yuli, letak Bank DKI terdekat yang bisa melakukan transaksi pembayaran berada di kantor Wali Kota Jakarta Timur. Letak bank tersebut dianggapnya cukup jauh. Untuk sampai di sana, lanjutnya, warga mesti merogok kocek transportasi ojek sekitar Rp 15.000 atau Rp 20.000 sekali jalan. Di dalam Rusun Pulo Gebang, tidak tersedia baik ATM ataupun Bank DKI.

Yuli melanjutkan, setelah usulan tersebut disampaikan, Bank DKI mengaku akan menampung aspirasi warga terlebih dahulu. "Katanya nanti kami pertimbangkan," ujar Yuli. Juju (56), warga di blok dan lantai yang sama mengutarakan hal senada. Wanita paruh baya ini mengaku tidak mengerti dengan pergantian sistem pembayaran tersebut.

"Yang rumitnya kalau transfer itu. Karena kayak saya ibu-ibu sudah tua tidak mengerti transfernya bagaimana. Kalau di pengelola sini lebih mudah, bisa langsung bayar," ujar Juju.

Moda transportasi angkutan umum mesti digapai warga dengan berjalan kaki keluar rusun menuju Jalan Pulo Gebang. Biaya angkutan umum sekitar Rp 6.000. Belum lagi jarak tempuh menaiki angkutan ke jalan utama tersebut mesti dilalui dengan berjalan kaki sekitar 200 sampai 300 meter.

"Berarti mesti keluar rusun naik angkot ke depan. Pengennya ibu-ibu mobil Bank DKI yang datang ke sini jadi tinggal bayar," ujarnya. Persoalan lainnya, warga mengaku, buku rekening Bank DKI yang telah dimiliki masing-masing warga sejak menempati rusun tidak disertakan dengan pemberian ATM. Sehingga warga juga tidak dapat melakukan transfer melalu mesin ATM. Warga mesti melakukan transaksi pembayaran melalui teller bank tersebut.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memutuskan mulai menerapkan sistem pembayaran sewa melalui sistem autodebet ke Bank DKI. Sistem tersebut mengganti cara konvensional yang dilakukan selama ini, yakni petugas menagih secara langaung melalui door to door. Penghuni yang berhak membuka rekening di Bank DKI adalah penghuni yang memiliki kartu identitas pemilik rusunawa dan bisa menunjukkan surat perjanjian dengan Pemprov DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com