Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Korban Tewas Pesta Miras Mencampur Minumannya agar Cepat "Tinggi"

Kompas.com - 10/07/2014, 12:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Polsek Pulogadung telah memeriksa Ahmad Fadoli (29), seorang mandor di kawasan Pulomas, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

Dia diperiksa dalam kasus pesta minuman keras yang berujung tewasnya dua pekerja bangunan di sebuah rumah. Dua saksi yang juga korban selamat juga akan dimintai keterangan oleh penyidik.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polsek Pulogadung Ajun Komisaris Tual Napitupulu mengatakan, dari pemeriksaan sementara, diketahui bahwa korban memang menenggak minuman keras berbagai merek yang dioplos menjadi satu.

"Dari pemeriksaan mandornya, Fadoli itu memang mengakui kalau mereka habis minum-minum. Mereka beli minuman asli, cuma dicampur-campur. Mungkin mau cepat 'tinggi'," kata Tual saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/7/2014).

Walau demikian, Tual menyatakan bahwa jajarannya masih menunggu hasil visum dari rumah sakit untuk mengetahui penyebab tewasnya pekerja bangunan bernama Parwi (29) dan Abdul Rofik (23).

Hasil visum, menurut Tual, akan keluar satu pekan ke depan. Tual melanjutkan, dua saksi korban, yakni Ahmad Nurohim (29) dan Lukman Nurizal (19), masih belum dapat dimintai keterangan karena kondisinya belum memungkinkan.

Dua korban ini sebelum kritis diduga sempat menenggak minuman keras tersebut. "Mereka sudah sadar, cuma belum dapat kami periksa. Nanti mau dibawa ke sini dulu (polsek) baru kami mintai keterangan," ujar Tual.

Tual menambahkan, sampai saat ini penyidik belum menetapkan adanya tersangka. "Kalau mereka minum sama-sama, kemungkinan tidak ada tersangka. Tapi nanti akan lihat dalam pemeriksaannya," ujar Tual.

Parwi dan Abdul Rofik tewas setelah berpesta bersama dengan beberapa rekannya di lantai dua bangunan, Minggu (6/7/2014). Dua hari berselang atau tepatnya Selasa (8/7/2014) dini hari, empat pekerja muntah-muntah lalu tak sadarkan diri. Para korban sempat dilarikan ke puskesmas terdekat sebelum dirujuk ke RS Islam, Cempaka Putih.

Dari lokasi kejadian, petugas menyita empat botol bekas minuman keras yang dikonsumsi, yakni bermerek Bir Bintang, Guinness, dan Vodka Mix Max, serta satu jeriken kecil yang diduga bekas wadah alkohol. Barang bukti ini kemudian diamankan untuk pengembangan penyelidikan.

Baca juga: Selidiki Pesta Miras Berujung Maut, Polisi Tunggu Hasil Visum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com