Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakarta Pusat Perintahkan Camat Tarik Tenda Pedagang Kurma

Kompas.com - 11/07/2014, 09:53 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah mengatakan, tenda orange milik Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Pusat yang dipakai pedagang kurma di Jalan KH Mas Masyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, telah ditarik. Perintahnya ini mengingat tidak diperbolehkan pedagang berjualan di pinggir jalan.

"Itu tenda dulu diserahkan UMKM untuk digunakan kegiatan night market. Sekarang sudah jadi inventaris kecamatan," kata Saefullah kepada Kompas.com, Kamis (10/7/2014).

Saefullah menjelaskan, saat ini, tenda telah ditarik kembali oleh Camat Tanah Abang Hidayatullah. Setelah mendengar kabar tenda digunakan di bahu jalan, Saefullah langsung memerintahkan Hidayatullah menarik kembali tenda tersebut.

Saefullah mengungkapkan, tenda itu rupanya diminta pedagang kurma kepada Hidayatullah. Pedagang meminta dibukakan gelaran dadakan pada Ramadhan. Awalnya, kata Saefullah, mereka berjualan di kantor Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang. Namun, karena kondisi halaman parkir kelurahan yang digunakan padat, mereka bergeser ke jalan atau bahu jalan.

"Saya tidak ada toleransi tenda di jalan. Mau tenggang rasa gimana? Itu buat jalan, hargai dengan cara berpuasa, ibadah dengan ibadah," kata Saefullah.

Sebelumnya, Pedagang kurma terlihat menjamur di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan KH Mas Mansyur. Mereka berjejer di bawah tenda oranye bertuliskan "Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Pusat".

Camat Tanah Abang Hidayatullah mengatakan, baru tiga hari berdirinya tenda tersebut, banyak yang memprotes. Hidayatullah mengatakan, sebanyak 13 tenda Sudin KUMKMP Jakarta Pusat itu dipinjamkannya kepada 13 pedagang kurma selama 20 hari terhitung sejak empat hari yang lalu. Namun, adanya pro-kontra keberadaan pedagang dengan tenda sudin membuatnya ditegur oleh pimpinan.

Sebenarnya, maksud Hidayatullah memberikan pinjaman tenda kepada pedagang kurma agar mengurangi kemacetan lalu lintas. Sebab, pedagang sering berjualan di pinggir jalan dan membuat kepadatan kendaraan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com