Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Pembangunan Perumahan, Warga Pondok Gede Hadang Truk Proyek

Kompas.com - 15/07/2014, 23:39 WIB
Sandro Gatra

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Puluhan warga Chandra Baru, Jati Rahayu, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, dan warga sekitarnya kembali melakukan aksi penolakan pembangunan perumahan Green Lotus Village, Selasa (15/7/2014) malam. Kali ini, warga menghadang truk-truk yang hendak masuk ke dalam wilayah proyek.

Warga mulai melakukan aksi sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka berkumpul di akses masuk proyek di Jalan Raya Kodau. Tiga truk yang tak berselang lama tiba setelah aksi dimulai tidak bisa masuk ke dalam proyek. Tak ada perlawanan dari pihak pengembang. Tiga truk yang membawa tanah untuk menutup rawa itu langsung berbalik arah.

Hingga pukul 23.15 WIB, puluhan bapak-bapak dan ibu-ibu masih berkumpul karena menerima informasi bahwa masih banyak truk yang hendak menuju lokasi proyek. "(Jangan-jangan) nanti kami pulang mereka masuk (ke lokasi proyek). Kami tunggu aja," kata salah satu warga di lokasi aksi.

Aksi penolakan warga sudah berkali-kali dilakukan. Warga menolak pembangunan lantaran lahan yang akan dibangun tersebut selama ini merupakan area resapan. Sebelumnya, lahan tersebut berbentuk rawa.

Warga meyakini pembangunan perumahan tersebut akan memperparah banjir di kompleks di sekitarnya, khususnya Chandra Baru. Jika musim hujan, kompleks Chandra Baru kerap banjir meskipun masih ada rawa.

Sebelumnya, warga sudah melakukan aksi unjuk rasa di kantor Kecamatan Pondok Melati dan kantor Wali Kota Bekasi untuk menolak pembangunan perumahan di atas lahan seluas 1,6 hektar itu. Berbagai spanduk bertuliskan penolakan juga sudah dipasang di sekitar proyek.

Meskipun ditolak warga, penawaran unit rumah tetap dilakukan pihak pengembang. Sebagian rawa juga sudah ditutup dengan tanah. Pihak pengembang menyerahkan permasalahan tersebut kepada Pemkot Bekasi. Mereka merasa sudah melewati semua prosedur yang diatur.

Catatan redaksi:

Pihak Perumahan Green Lotus Village menyatakan telah mengatasi kekhawatiran warga sekitar perumahan terhadap banjir. (baca: Sempat Didemo, Pengembang Perumahan di Bekasi Atasi Kekhawatiran Warga)

Green lotus mengaku membangun folder sebagai penampung air sehingga tidak ada lagi penolakan dari warga sekitar.

"Solusi dengan pembuatan folder sebagai penampungan air yang kurang lebih luasnya 6000 meter per segi," kata Novian Divisi Legal dan Perizinan Green Lotus Village, Senin (14/3/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com