Dia bersama dengan dua anak dan ratusan warga lain berkumpul di Lapangan Multiguna, Bekasi. Anggi bercerita, sebelum mengikuti program mudik gratis, dia sempat ingin mudik dengan kereta api. Namun, tidak jadi karena Anggi dibuat kesal dengan sulitnya pembelian tiket kereta api dengan sistem online.
"Saya kesal kehabisan tiket kereta terus. Saya sudah tunggu nih beli tiket kereta online, masuknya susah. Waktu akhirnya bisa, eh sudah habis. Habis sama siapa coba," ujar Anggi saat menunggu keberangkatan mudik gratis di Lapangan Multiguna, Senin (21/7/2014) petang.
Menurut Anggi, pembelian tiket kereta lewat online tidak efektif karena situs sulit diakses. Bahkan, dia lebih memilih pembelian tiket ke cara lama.
"Saya mah mendingan mengantre deh daripada online," ujar wanita itu.
Karena tak berhasil membeli tiket kereta, akhirnya Anggi sempat membatalkan niat untuk pulang kampung. Namun, tiba-tiba tetangganya memberitahu ada program mudik gratis dari Pemprov Jabar.
Anggi pun antusias dan langsung mendaftar. Kata Anggi, pendaftarannya sangat mudah. Berbeda dengan membeli tiket kereta.
Di Lapangan Multiguna, Anggi bertemu dengan warga lain yang telah mengikiti program serupa tahun lalu. Melihat itu, Anggi berkesimpulan program ini memang bagus untuk warga. Sore ini, ratusan warga Bekasi berkumpul di Lapangan Multiguna untuk berangkat pulang ke kampung halaman dalam program Mudik Gratis dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dinas Perhubungan Bekasi menyediakan 10 bus dengan kapasitas 44 penumpang di satu bus. Kuota sebanyak 440 penumpang itu penuh diserbu warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.