Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggal Mudik, Lapak Pedagang di Plumpang Dibongkar Satpol PP

Kompas.com - 01/08/2014, 12:11 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lapak usaha milik pedagang di Pasar Kaget Bendungan Melayu, Plumpang, Jakarta Utara, dibongkar oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Sejumlah 26 lapak usaha tersebut dibongkar saat sebagian besar pedagang sedang pulang ke kampung halamannya.

"Sebagian besar pedagang masih di kampung, tetapi ada juga yang sudah buka," ujar Usman, seorang pemilik kios di Pasar Bendungan Melayu, Jumat (1/8/2014).

Berdasarkan pantauan, proses pembongkaran lapak yang berada di bantaran Kali Bendungan Melayu tersebut berlangsung kondusif. Para pedagang yang sudah mulai berjualan hanya mengikuti arahan dari petugas Satpol PP.

Menurut Usman, pada beberapa waktu lalu, para pedagang pemilik lapak di lokasi tersebut telah dijanjikan untuk pindah ke lokasi yang baru. Namun, menurutnya hingga kini hal tersebut tidak pernah ada tindak lanjut.

"Dulu Pak Jokowi pernah datang ke sini, katanya mau direlokasi. Tapi sampai sekarang nggak pernah ada tindakan apa-apa," ujar Usman.

Kepala Satuan Tugas Kelurahan Rawa Badak Utara Edison Butar Butar, mengatakan, pembongkaran yang saat ini dilakukan sudah lebih dulu melalui tahap persuasi kepada para pedagang.

"Kami sudah lakukan pendekatan berulang-ulang kepada para pedagang. Bahkan, sejak April kita sudah ingatkan soal pembongkaran," ujar Edison.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com