WI menuturkan, kejadian tersebut bermula ketika angkutan yang dia tumpangi memasuki tol. Saat itu, ia dipepet oleh seorang pria dari belakang. Menurut WI, kondisi bus tidak sesak, tetapi si penumpang pria tersebut menempel dia.
"Saya baru sadar ketika celana saya kena semprotan sperma. Awalnya saya pikir dia melakukannya sendiri, tapi terus baju bagian belakang saya juga basah," kata WI kepada Kompas.com, sesaat setelah kejadian.
Setelah menyadari hal tersebut, WI pun mengancam pria tersebut dan memberikannya pilihan, yaitu ikut turun dengan WI untuk dilaporkan ke petugas keamanan kantornya atau diteriaki WI di dalam koantas tersebut. Pria tersebut pun memilih untuk mengikuti WI turun di perempatan Cilandak, tak jauh dari kantor WI.
Awalnya, pria tersebut tidak mengakui perbuatannya. Dia berkilah bahwa cairan itu hanya air putih biasa.
"Saya sudah menikah, jadi tahulah mana beda air putih dan sperma. Dia ngakunya enggak sengaja, tapi kalau orang enggak sengaja kan harusnya minta maaf. Dia malah beralasan banyak," tutur WI.
WI pun membawa si pria tersebut ke petugas keamanan kantornya, tetapi karena kejadiannya di luar kantor, perkara pun dialihkan ke Polsek Cilandak. "Tadi udah menelepon polisi, ini lagi nunggu dijemput polisi. Udah sejam, kalau belum datang juga, mungkin kami akan datangi Polsek sendiri," kata WI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.