"Saya akui, saya dekat dengan beliau. Tapi, saya tidak tertarik menjadi wakil gubernur dia," kata Sanusi saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Sanusi yang kembali terpilih menjadi anggota legislatif DPRD DKI 2014-2019 itu tidak mau berkomentar banyak perihal calon wagub DKI. Ia lebih memilih menyerahkan hal itu kepada Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Mohammad Taufik.
Meskipun demikian, Sanusi memastikan bahwa Gerindra mengajukan seorang calon wagub pendamping Ahok. Calon wagub DKI yang diajukan Gerindra sebelumnya telah mendapat persetujuan dari DPP dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya ingin menepati janji konstituen saya kepada mereka yang kembali mempercayai saya menjadi anggota Dewan. Selain itu, Ahok itu ingin wagub dia itu yang orangnya jujur dan pekerja keras, saya tidak termasuk dalam kriteria itu," kata Sanusi.
Sebagai informasi, sebelumnya Ahok mengatakan bahwa kriteria ideal calon wakil gubernur DKI adalah sosok yang jujur, berpengalaman mengelola perkotaan, pekerja keras, berani melakukan pembuktian harta terbalik, serta memiliki rekam jejak baik.
Nama lain disebut-sebut dalam bursa calon wagub DKI adalah Ketua DPD PDI Perjuangan Boy Sadikin.
Perlu diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak semua gugatan dalam perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang diajukan pasangan Prabowo-Hatta, Kamis (21/8/2014) malam.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, jika kepala daerah terpilih menjadi pejabat lain, maka jabatan kepala daerah otomatis digantikan wakil kepala daerah. Dengan demikian, Basuki menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.