Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Jaya Tahan 15 Bos Judi di Jakarta

Kompas.com - 24/08/2014, 19:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menahan 15 tersangka kasus perjudian di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Mereka berasal dari enam kasus judi berbeda seperti judi online, togel, judi bola, dan judi koprok.

"Judi online sumbernya dari luar negeri seperti Singapura, Kamboja dan Filipina. Dari 15 tersangka ini perannya berbeda. Ada operator komputer, bagian dana, pencatatan dan lainnya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Polda Metro Jaya, Minggu (24/8/2014).

Ke-15 tersangka itu ditangkap sejak 26 Juni hingga 5 Juli 2014 di berbagai lokasi berbeda. Atas perbuatannya, penyidik mengenakan mereka Pasal 303 KUHP dengan ancaman 10 tahun penjara. Mereka juga dijerat UU No 8 tahun 2010 tentang pencucian uang.

Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni BlackBerry, handphone, komputer, USB, kartu ATM, laptop, modem internet, buku tabungan, uang tunai puluhan juta, hingga buku primbon.

Berikut data enam kasus tersebut:

1. Judi Togel Singapura di Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan, ditangkap tersangka AES alias A pada 6 Juli 2014.

2. Judi Togel Singapura di Puri Kembangan, Jakarta Barat ditangkap dua tersangka MT dan VA alias N pada 10 Juli 2014.

3. Judi Dadu Tasau di Gang Lontar, Kelurahan Pejagalan Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara ditangkap dua tersangka ER dan KT pada 13 Agustus 2014.

4. Judi bola di Kelurahan Kartini Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat ditangkap satu tersangka OK pada 18 Agustus 2014.

5. Judi Togel Singapura di Kelurahan Kapuk muara Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara ditangkap tersangka ILT pada 18 Agustus 2014.

6. Judi Togel Singapura di Kelurahan Sunter Jaya Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara ditangkap empat tersangka yakni RW, RW alias A, WW, HS alias O pada 19 Agustus 2014. (Theresia Felisiani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com