Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Perumahan DKI: Konstruksi Blok G Balaikota dalam Kondisi Baik

Kompas.com - 29/08/2014, 15:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Yonathan Pasodung mengklaim, seluruh konstruksi pembangunan gedung Balaikota Jakarta dalam keadaan baik. Menurut dia, peristiwa pada Kamis (28/8/2014) sore diakibatkan hanya karena fasad (lapisan terluar) yang terlepas.

"Gedung ini kan sudah 30 tahun, masih layak untuk kita manfaatkan sampai 70 tahun. Ini hanya kulit terluarnya yang terlepas, strukturnya tidak ada, masih dalam kondisi yang sangat layak," ujar Yonathan seusai bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Ia juga mengatakan telah memeriksa semua dokumen yang ada, mulai dari dokumen perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Hasilnya, Yonathan kembali mengklaim tidak ada masalah dari dokumen-dokumen tersebut.

Yonathan menambahkan, meskipun yang terlepas adalah fasad Blok G Balaikota, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Dinas Perumahan DKI mengecek semua gedung yang berada di kompleks Balaikota.

"Jadi, teman-teman jangan kaget kalau nanti kita pasang gondola. Mungkin hari ini kita akan lakukan pengecekan teknis dan memastikan gedung ini dalam kondisi aman," kata Yonathan.

Untuk kerusakan akibat peristiwa itu, Yonathan mengatakan, pihak kontraktor, PT Jaya Konstruksi, bakal bertanggung jawab. Seluruh kerusakan akan diperbaiki seperti sediakala oleh kontraktor.

Selain itu, DKI juga meminta lembaga independen atau laboratorium kampus, seperti dari ITB dan UI, untuk mengaudit peristiwa itu secara teknis. Nantinya, tim independen itulah yang akan mengeluarkan pernyataan terhadap hasil auditnya. Dalam jangka waktu 1-2 minggu mendatang, tim independen ini telah turun melakukan audit.

Fasad itu baru dipasang pada tahun 2010-2011 sebagai proyek retrofit (pemasangan teknologi baru pada sistem lama) green building yang dipasang PT Jaya Konstruksi sebagai kontraktor. Akibat kejadian itu, satu ruangan di Blok B yang posisinya berada di samping Blok G mengalami kerusakan.

Atap ruang Respon Opini Publik (ROP) jebol, khususnya di ruang rapat dan toilet. Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejak malam tadi, beberapa lokasi berbahaya yang terkena reruntuhan telah dipasangi police line (garis polisi) dari Polres Metro Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com