Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Solusi Mengatasi Perampok di Jalanan

Kompas.com - 31/08/2014, 15:49 WIB
KOMPAS.com - Duduk mengelilingi meja rapat kecil di unit kerja, Andri dan lima teman berdiskusi mencari cara aman pulang ke rumah dari kantor. Bekerja di bagian desain grafis memaksa mereka pulang dari kantor dini hari.

”Kalau sudah selesai kerja sebelum pukul satu pagi, kami langsung pulang. Kalau sudah lewat, pulang pagi saja agar jalanan masih ramai kendaraan,” kata Iwan, rekan Andri.

Diskusi kian serius mengingat Andri baru-baru ini hampir menjadi korban percobaan perampokan di Cilandak, Jakarta Selatan. Saat mengendarai sepeda motor Honda Vario, Andri dipepet dan dibacok oleh komplotan perampok. Untunglah, perampokan itu gagal. Suara dari mobil yang mendekat membuat komplotan pergi begitu saja dan meninggalkan Andri yang terjatuh. Sepeda motor Andri aman alias tidak jadi dirampas oleh perampok.

Ternyata, tiga rekan Andri juga pernah menjadi korban perampok. Kondisi saat perampokan nyaris selalu sama. Mereka dirampok saat melintas di jalanan yang sepi. Pelakunya komplotan atau lebih dari dua orang. Komplotan bersenjata itu mendekati korban, tetapi kemudian memepet dan menjatuhkan korban dengan menendang atau membacok.

Tentu saja para korban sangat terkejut karena semula menyangka mendapat ”teman” sesama pekerja yang kemalaman. Ternyata, ”teman” itu malah merampok. ”Mudah-mudahan pelaku cepat tertangkap. Setiap hari saya pergi dan pulang kantor lewat jalan itu,” tutur Andri, warga Pamulang, Tangerang Selatan.

Komplotan perampok sepeda motor dan mobil memang tiada habisnya. Kasus terkini terjadi di Jalan Prof Dr Supomo, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (30/8) sekitar pukul 03.00. Tiga pekerja yang berboncengan sepeda motor menuju Pancoran, yakni Yogi (19), Olan (19), dan Dio (22), dirampok oleh komplotan bersenjata. Bahkan, Yogi tewas di lokasi.

”Semula kami menyangka itu kecelakaan lalu lintas akibat mengendarai sepeda motor yang dinaiki tiga orang dengan mengebut. Namun, setelah diselidiki lebih jauh, ternyata yang dialami korban adalah percobaan perampasan sepeda motor,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto.

Masih belum dipastikan mengapa tiga pegawai swasta itu berboncengan naik Honda Supra Fit biru B 6678 ER dini hari. Apakah mereka kesulitan mendapat angkutan umum atau memilih cara mudah meski berisiko, yakni berboncengan bertiga karena tujuannya satu ke tempat tinggal di Pancoran.

Dari penyelidikan, percobaan perampokan itu terjadi saat sepeda motor korban melintas di Jalan Prof Dr Supomo. Tidak jauh dari Rumah Makan Ayam Goreng Mbok Berek, korban dihadang komplotan bersenjata. Salah seorang pelaku yang berpedang berteriak dan meminta korban berhenti.

Melihat di depan ada pelaku kejahatan, Dio yang mengendarai sepeda motor mencoba menghindar dengan menambah laju kendaraan. Reaksi mendadak itu membuat Yogi dan Olan terjungkal dan jatuh dari sepeda motor.

Yogi yang duduk paling belakang terjengkang dan kepalanya menghantam aspal sehingga tewas seketika. Olan luka berat di mata dan kepala. Dio yang panik gagal mengendalikan sepeda motor sehingga oleng, menabrak trotoar, dan terjatuh sehingga terluka di kaki. Komplotan perampok malah kabur. (RTS/BRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com