Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir dari BMW yang Dicuri di Citos Minum Kopi Berisi Bius

Kompas.com - 03/09/2014, 11:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —Rasa kantuk Supangat (38), sopir BMW X6 bernomor polisi B 8081 BS, sudah tak bisa ditahan lagi. Kejadian pada Senin (1/9/2014) sore di area parkir Mal Cilandak Town Square (Citos), Cilandak, Jakarta Selatan, itu membuat Supangat terkulai lemas.

Samar-samar dua lelaki memapahnya dan membaringkannya di kabin tengah. Supangat baru tersadar pada keesokan harinya, Selasa (2/9/2014), setelah berada di sebuah lapangan di kawasan Kompleks Golf Cilandak, Jakarta Selatan.

Seorang saksi mata yang pertama kali menemukan Supangat, Sri (35), warga Jalan RSUP Fatmawati, Perumahan Golf Cilandak, Jakarta Selatan, mengatakan, lelaki malang tersebut awalnya ditemukan oleh anak-anak kecil yang sedang bermain di sekitar lokasi.

Hingga Selasa (2/9) siang, Supangat masih belum sadar 100 persen ketika Warta Kota menemuinya. Diduga, akibat obat bius berdosis tinggi, kesadaran Supangat sulit pulih meski rentang waktunya sudah lebih dari 24 jam.

Dua botol susu murni tidak membuatnya langsung sadar. Supangat yang telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati ini sempat menjelaskan peristiwa tragis yang menimpa dirinya.

Dengan kalimat terbata-bata, Supangat menceritakan kalau aksi pencurian mobil bermodus pembiusan itu terjadi seusai ia mengantarkan sang majikan, Lucky Subyantoro (40), warga Jalan Terusan Hang Lekir II Kav 7 RT 06/08 Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ke Mal Citos, Senin (1/9) sore. Ketika memasuki area parkir di bagian belakang gedung mal, seperti biasa, dia menunggu sang majikan di ruang tunggu yang berada di sisi areal parkir.

Tak ada rasa curiga, dia pun berkumpul dengan sesama sopir lain. Pergaulan dan komunikasi pun terjalin begitu akrab walaupun lawan bicara baru pertama kali dijumpainya. Di antara para sopir itu, dia sempat berbincang dengan seorang laki-laki yang baru dikenalnya. Setelah berbincang selama setengah jam, pria tersebut menawari Supangat teh botol dan secangkir kopi.

Tak merasa curiga, dia pun meminum kopi itu. "Nggak (curiga-red) Bang, dia kasih kopi dan teh," ujarnya mencoba menjawab pertanyaan Warta Kota di Mapolsektro Cilandak, Selasa (2/9).

Tak beberapa lama, dia mengaku pusing dan kehilangan kesadaran. Secara samar, Supangat mengaku ingat kalau laki-laki yang memberi kopi itu bersama seorang lelaki lainnya segera memapahnya dan mengantarkannya menuju mobil dengan terus menekan tombol alarm untuk mencari posisi mobil. Sesampainya di mobil, Supangat mengaku dibaringkan di kabin tengah hingga akhirnya kehilangan kesadaran. "Udah (lupa-red), bangun di jalanan, banyak orang, terus di rumah sakit," ujarnya pelan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com