Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lamborghini Lulung Belum Layak Jalan

Kompas.com - 03/09/2014, 17:01 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya masih menyelidiki tiga mobil mewah yang saat ini disita, termasuk mobil Lamborghini Gallardo milik anggota DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Lulung.

Hingga Selasa (2/9/2014), ketiga mobil itu masih berada di Kantor Subdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan, surat-surat tiga mobil Lamborghini itu sudah diperiksa.

"Awalnya ada dua dealer yang kita lakukan pemeriksaan dan hari ini tambah satu dealer. Jadi sudah ada tiga dealer yang diperiksa," kata Rikwanto.

Setelah diperiksa ternyata Lamborghini hijau milik Lulung hanya dilengkapi form A dan pajak impor barang merah.

"Fakturnya baru keluar dua bulan lagi. Karena fakturnya belum keluar, belum ada STNK dan belum layak jalan di jalan umum," ucap Rikwanto.

Ia mengatakan kendaraan yang diimpor itu diketahui tidak bodong ataupun ilegal, dan bukan barang selundupan. Dengan demikian mobil-mobil itu akan dikembalikan ke pemiliknya.

"Pemilik yang menggunakan tidak semestinya maka akan kita lakukan penilangan. Intinya tidak boleh digunakan sebelum suratnya keluar," Rikwanto.

Denda Rp 500.000

Rikwanto mengatakan pelanggaran aturan surat menyurat berdasarkan tilang bisa didenda hingga Rp 500.000.

Polda Metro Jaya tidak lagi mengeluarkan surat jalan untuk kendaraan impor seperti itu. Pemberian surat jalan hanya diberikan untuk kendaraan yang akan dipasangi karoseri.

"Misalnya kendaraan yang masih chasis-nya saja, lalu perjalanan dari dealer ke pembeli itu boleh pakai surat jalan, tetapi bukan untuk digunakan sehari-hari," tutur Rikwanto.

Menurut dia, saat ini dealer mobil juga menggunakan angkutan truk untuk mengantar mobil yang ada suratnya. Hasil pemeriksaan di dealer, kata Rikwanto, mobil Lamborghini itu sudah empat bulan berada di Indonesia sejak pembeliannya. (sab)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com