Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Ahok Tak Bisa Diinterpelasi DPRD DKI

Kompas.com - 12/09/2014, 08:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat tata negara, Zainal Arifin Mochtar, menilai, langkah Abraham "Lulung" Lunggana yang berniat melakukan hak interpelasi kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dianggap tidak tepat. Sebab, menurut dia, sikap keras Ahok bukan merupakan suatu kebijakan.

"Kalau sikap, itu bukan hal yang bisa diinterpelasikan karena bukan bagian dari kebijakan sehingga bukan sesuatu yang harus dipersoalkan. Jadi, jangan-jangan nanti kalau ada gubernur yang banyak senyum, diinterpelasikan juga," kata Zainal, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/9/2014).

Namun, ia mengatakan, ada pengecualian. DPRD bisa menggunakan hak interpelasinya atas sikap Ahok itu, misalnya, apabila itu sudah mengganggu jalannya roda pemerintahan daerah dan juga berdampak luas.

"Misalnya, marahnya itu sudah membuat khawatir pegawai-pegawai di Jakarta, atau berimplikasi pada banyak aparat pemerintah daerah sehingga jadi tidak bisa bekerja karena Pak Ahok marah-marah," ujar Zainal.

Jika keadaan tersebut tidak terjadi, Zainal berpandangan, DPRD tidak dapat menggunakan haknya itu. Interpelasi, menurut dia, juga tidak berlaku hanya karena beda pandangan politis.

"Saya mengatakan bahwa interpelasi yang tidak berkaitan dengan kebijakan dan keadaan tidak bisa diinterpelasikan," ujar Zainal.

Adapun bila ada ucapan Ahok yang membuat tersinggung secara pribadi, Zainal menyarankan agar pihak yang merasa dirugikan dapat melaporkan atas pencemaran nama baik.

"Kalau bicara 'sapi perahan', kemudian tersinggung dengan perkataan, laporkan pencemaran nama baik," ujarnya.

Anggota DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana, atau yang akrab disapa Haji Lulung, berencana melakukan hak interpelasi atau hak meminta keterangan pemerintah dengan memanggil Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Lulung meminta Basuki untuk bertanggung jawab atas pernyataan kerasnya terkait DPRD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com