Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klinik Metropole Tutup Mendadak, Pasien Telantar

Kompas.com - 17/09/2014, 14:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa pasien di Klinik Metropole menjadi telantar karena tidak dapat memeriksakan kesehatannya lantaran klinik tersebut tutup pada hari ini. Pihak klinik mengaku sedang meeting ketika dihubungi pasiennya.

"Saya mau periksa, tapi enggak tahunya tutup. Tadi saya telepon, katanya sedang meeting," kata Uc (30), salah satu pasien di klinik tersebut, kepada Kompas.com, Rabu (17/9/2014) siang.

Ia mengaku tak tahu mengapa tiba-tiba klinik tersebut tidak beroperasi, termasuk kabar mengenai dugaan malapraktik yang beredar di Facebook. Hanya saja, Uc mengaku sudah mendengar kabar penipuan yang terjadi di klinik itu.

"Kalau saya dengar dari teman-teman, katanya memang ada penipuan. Teman saya itu pengin punya kandungan. Katanya sudah bayar Rp 25 juta, tapi sampai sekarang belum ngandung juga," ujar wanita yang mengaku tinggal di Pademangan, Jakarta Utara, itu.

Uc mengaku datang untuk memeriksa penyakit kista dan kanker di mulut rahimnya yang belum sembuh. Penyakit itu, menurut dia, hasil diagnosis dokter di klinik tersebut.

"Saya datang lagi karena sekarang di bagian sini (vital) sakit lagi. Terakhir kan saya berobat itu Mei, sekarang mau periksa lagi," ujar wanita berkerudung ungu ini.

Menurut Uc, biaya yang telah dikeluarkan selama menjadi pasien sejak Januari di klinik itu hingga kini sekitar Rp 22 juta. Itu belum termasuk obat-obatan lain.

Sementara seorang pasien lainnya juga mengalami hal senada. Ia mengaku memilih berobat di sana karena berbeda dengan di rumah sakit lainnya.

"Saya pernah berobat di rumah sakit, tapi jawabannya enggak ada apa-apa mulu. Tapi waktu di sini langsung terdeteksi. Kerjanya cepat. Terbukti waktu dilaser itu kista saya pecah," ujar wanita yang enggan disebutkan namanya itu.

Merebaknya isu dugaan malapraktik ini muncul dalam forum Kaskus dengan judul "Hati-hati terhadap METROPOLE HOSPITAL/KLINIK JAKARTA". Dugaan malapraktik itu di-posting pemilik akun Singlebreath. Postingan itu bertanggal 20 Juli 2014. Ia menceritakan pengalamannya berobat di klinik tersebut. Ia merasa ganjil dengan biaya dan prosedur pengobatan. Apalagi, ia mengaku, setelah dicek ke rumah sakit lain, penyakit yang didiagnosis Klinik Metropole ternyata tidak benar.

Setelah dicek di internet, Singlebreath mengaku mendapati komentar negatif tentang klinik itu. Dalam tulisannya, ia menyarankan agar tidak ada lagi yang "terjebak" di klinik itu.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi dari pemilik klinik tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com