Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Ciu Oplosan, Dua Karyawan Katering Tewas

Kompas.com - 20/09/2014, 19:44 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua dari empat karyawan katering di Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar), tewas setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan. Meski sudah dilarikan ke rumah sakit, Stanley Sampul (25) dan Sofyan (27) tak mampu bertahan dari kerasnya ciu yang dioplos dengan minuman penambah stamina kemasan.

Ketika dikonfirmasi Sabtu (20/9/2014), Kapolsek Metro Kebon Jeruk, Komisaris Slamet mengatakan, keduanya tewas setelah dirawat di rumah Sakit. Stanley tewas di Rumah Sakit Royal Taruma Grogol Petamburan, Jumat (19/9/2014) pukul 12.36, sedang Sofyan tewas keesokan harinya, Sabtu pukul 03.00 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng.

"Satu rekannya Juandry Simbo (25) saat ini masih dirawat di RSUD Cengkareng, sedang Glen (27) sudah sehat dan dipulangkan," ucap Slamet.

Ia mengatakan, kasus terungkap setelah Stanley tewas, sementara Sofyan dalam kondisi kritis. Dua rekan mereka, Glen dan Juandry, pun diperiksa

Kepada polisi, mereka mengakui, dua hari sebelumnya, Rabu (17/9/2014) sekitar pukul 22.00 hingga Kamis (18/9/2014) pukul 03.00 keempat pemuda berpesta Miras di rumah kos Stanley di Jalan Duri Intan I, Duri Kepa, Kebon Jeruk.

"Hari itu bertepatan dengan ulang tahun Stanley," ujar Slamet. Mereka, lanjut Slamet, membeli empat botol ciu di Kali Anyar, Tambora, Jakbar. Minuman seharga Rp 18 ribu per botol itu kemudian dicampur dengan minuman penambah stamina kemasan.

Dua hari setelah pesta miras, empat pria asal Tomohon Sulawesi Utara itu ambruk. Padahal, sehari sebelumnya, Stanley yang sehari hari bekerja sebagai sopir mobil boks bersama tiga temannya, masih masuk kerja.

"Saat diperiksa Jumat siang sekitar pukul 14.00 itu, Sofyan juga terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Ia mengeluh perutnya sakit. Ternyata Sabtu paginya dia (Sofyan) juga meninggal," ucap Slamet.

Polisi kemudian menggerebek warung milik Siti Masnuah (40) di Jalan Kali Anyar X RT 007/08, Tambora. "Dari tempat itu kami sita dua peti ciu. Penjualnya mengaku menjual ciu seharga Rp 18.000 per botol," ucap Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com