Setidaknya, dari pantauan Kompas.com, beberapa pemilik kendaraan memilih untuk segera meninggalkan lokasi tersebut. Ridho (31), pemilik mobil Toyota Avanza, mengaku, tarif parkir yang mahal dan berlaku progresif di kawasan itu membuatnya enggan berlama-lama parkir.
Tarif parkir mobil sebesar Rp 5.000 per jam dirasa berat olehnya. "Saya ke sini hanya buat makan, dulu sih santai saja. Tetapi kalau mahal begini, cepat-cepat saja deh. Malas lebih dari sejam sudah Rp 10.000," kata Ridho, Jumat siang.
Bahkan, Michael (49) memilih untuk segera meninggalkan lokasi parkir setelah tahu sudah diberlakukan parkir meter di kawasan itu. Setelah memarkir kendaraannya, pria dengan rambut beruban ini menerima arahan juru parkir di lokasi mesin parkir meter.
Namun tak lama, ia justru bergegas masuk lagi ke dalam mobilnya. Saat dikonfirmasi, Michael mengaku hanya ingin makan di Jalan Sabang, namun karena tidak memiliki uang koin dan merasa sistem parkir meter cukup rumit, ia mengurungkan niatnya.
"Baru tahu saya ada beginian, (parkir meter), saya makan di dekat kantor saja lah," ujar pria yang mengaku bekerja di Jalan MH Thamrin ini.
Dari pantauan, saat sudah diberlakukan mesin parkir, arus lalu lintas di Jalan Sabang tidak terlalu mengalami perubahan signifikan. Arus lalu lintas cukup padat di jam makan siang, dan berangsur melengang sekitar pukul 14.00.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.