Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Mesin Parkir, Mobil Tak Betah Lama-lama Parkir di Jalan Sabang

Kompas.com - 26/09/2014, 16:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan sistem mesin parkir di Jalan Agus Salim atau yang dikenal dengan Jalan Sabang, Menteng, Jakarta Pusat, sejak Jumat (26/9/2014) pagi, mulai memberikan dampak.

Setidaknya, dari pantauan Kompas.com, beberapa pemilik kendaraan memilih untuk segera meninggalkan lokasi tersebut. Ridho (31), pemilik mobil Toyota Avanza, mengaku, tarif parkir yang mahal dan berlaku progresif di kawasan itu membuatnya enggan berlama-lama parkir.

Tarif parkir mobil sebesar Rp 5.000 per jam dirasa berat olehnya. "Saya ke sini hanya buat makan, dulu sih santai saja. Tetapi kalau mahal begini, cepat-cepat saja deh. Malas lebih dari sejam sudah Rp 10.000," kata Ridho, Jumat siang.

Bahkan, Michael (49) memilih untuk segera meninggalkan lokasi parkir setelah tahu sudah diberlakukan parkir meter di kawasan itu. Setelah memarkir kendaraannya, pria dengan rambut beruban ini menerima arahan juru parkir di lokasi mesin parkir meter.

Namun tak lama, ia justru bergegas masuk lagi ke dalam mobilnya. Saat dikonfirmasi, Michael mengaku hanya ingin makan di Jalan Sabang, namun karena tidak memiliki uang koin dan merasa sistem parkir meter cukup rumit, ia mengurungkan niatnya.

"Baru tahu saya ada beginian, (parkir meter), saya makan di dekat kantor saja lah," ujar pria yang mengaku bekerja di Jalan MH Thamrin ini.

Dari pantauan, saat sudah diberlakukan mesin parkir, arus lalu lintas di Jalan Sabang tidak terlalu mengalami perubahan signifikan. Arus lalu lintas cukup padat di jam makan siang, dan berangsur melengang sekitar pukul 14.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com