Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Hutan Kota Srengseng Pun Dijadikan Tempat Pacaran

Kompas.com - 29/09/2014, 07:28 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah taman di Jakarta disalahgunakan sebagai tempat berpacaran. Satu di antaranya adalah Hutan Taman Kota Srengseng yang terletak di jalan H. Kelik, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

Pantauan Warta Kota di lokasi, Minggu (28/9/2014), hutan kota seluas 15 hektar itu dipenuhi pasangan anak muda yang berpacaran. Padahal taman itu seharusnya untuk tempat rekreasi keluarga.

Sebagian besar pasangan remaja itu datang dengan mengendarai sepeda motor. Setelah memarkir kendaraan, mereka masuk ke kawasan hutan kota itu sambil bergandengan tangan.

Biasanya mereka memilih tempat yang sepi. Mereka tidak memilih kawasan pinggir danau buatan karena tempat itu ramai dengan pengunjung yang memancing dan merupakan jalur utama.

Pemuda-pemudi ini mengobrol sambil berpegangan tangan dan duduk berdempetan jika kondisi sepi, tetapi jika ada pengunjung yang melintas mereka kemudian jaga jarak dan melepaskan pegangan tangannya.

Yungfai Nur Sabda (19), yang datang bersama pacarnya, mengatakan bahwa lokasi hutan kota Srengseng ini masih terbilang asri, sepi karena belum banyak dikunjungi warga serta asyik sebagai tempat bercengkerama.

Namun, kata dia, nyamannya lokasi disalahgunakan para remaja untuk berpacaran secara berlebihan. Ditambah kurang ketatnya pengawasan yang dilakukan oleh petugas keamanan yang ada di hutan kota srengseng.

"Petugas keamanannya kurang, cuma ada satu yang jaga di parkiran, harusnya ada petugas yang muter untuk mengawasi lokasi. jadi kalau ada yang pacaran ditegur saja," ucapnya.

Sementara itu, Tandi Setiawan petugas jaga yang berada di pintu masuk hutan taman kota srengseng mengatakan pihaknya tak membantah bahwa ada pengunjung yang berpacaran secara berlebihan di dalam kawasan. Ia mengaku sudah mengawasi mereka sejak pintu masuk.

"Pas masuk saya enggak bisa ngelarang-larang. mereka pas masuk biasa saja, enggak tahu yang dilakukan setelah berada di dalam ngapain," kata Tandi.

Tandi membenarkan, sejauh ini pengunjung taman hutan kota Srengseng memang didominasi pelajar yang masih ABG.

"Biasanya mereka pulang sekolah mampir ke sini, boncengan naik motor dan masih pakai seragam. Rata-rata ramainya pengunjung jam 13.00-16.00 dan itu kebanyakan abg yang datang kalau malam hutan kota ini tutup dan tidak boleh ada warga yang datang," ujar Tandi.

Sejauh ini untuk pengawasan memang terbilang masih longgar, karena terbatasnya jumlah personel yang ada di kawasan hutan kota.

"Kami masih terbatas jumlah anggotanya, ini aja yang jaga ganti-gantian. Shift pagi dan sore. jadi harus ada petugas khusus yang tugasnya patroli kawasan," tuturnya.

Tandi mengakui pengawasan menjadi sulit karena kawasan hutan kota itu memiliki beberapa pintu masuk tidak resmi, yakni hasil perbuatan warga yang menjebol tembok. (Wahyu Tri Laksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com