Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Menolak, Acara Perpisahan dengan PNS DKI Batal

Kompas.com - 17/10/2014, 17:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Acara perpisahan yang telah dipersiapkan sedemikian rupa antara mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan pegawai negeri sipil (PNS) DKI, di Balai Agung, Balaikota Jakarta, batal. Jokowi akan dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2014 mendatang.

Salah seorang staf protokoler DKI Jakarta, Tono, mengungkapkan bahwa batalnya acara perpisahan karena Jokowi tidak menghendakinya. 

 
"Bapaknya (Jokowi) enggak mau," kata Tono saat ditemui di pintu Balai Agung, Balaikota, Jumat (17/10/2014).
 
Padahal, seluruh perlengkapan sudah tersedia di Balai Agung. Abang None pun telah membentuk barisan untuk menyambut mantan Wali Kota Surakarta itu. Ornamen Betawi yang kental di Balaikota dengan gamelan dan tanjidor pun tidak jadi terpakai.

Jokowi memilih untuk langsung menyambangi para PNS DKI. Ia langsung menuju ruang kerja Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Beberapa pejabat eselon I dan II tampak satu per satu secara bergantian masuk ke dalam ruang kerja Basuki untuk bertemu dengan Jokowi.

Selama lebih kurang 15 menit pertemuan Jokowi dan Basuki serta pejabat teras terjadi, Jokowi melanjutkan kelilingnya. Ia memilih untuk menyambangi pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta.

Di sana, para pegawai tampak terkejut dengan kedatangan rombongan Jokowi. Mereka yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing langsung berdiri dan menyalami Jokowi. Setelah itu, Jokowi-Basuki masuk ke dalam ruang kerja Kepala BKD DKI I Made Karmayoga.

Selang tujuh menit kemudian, rombongan itu keluar. Jokowi dan Basuki kembali menyalami para pegawai BKD. Pegawai tampak semringah dan berebut ingin bersalaman dengan presiden terpilih dan calon gubernur DKI itu.

"Pak Jokowi, semoga sukses ya Pak di Istana. Pak Ahok juga selamat ya Pak, jadi gubernur," kata salah seorang pegawai. Jokowi dan Basuki pun tersenyum dan melayani permintaan foto para pegawai. 

 
Pemandangan ini berbeda saat perpisahan antara mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo dan PNS DKI medio tahun 2012 lalu. Saat itu, pria yang akrab disapa Foke tersebut mendapat kejutan dari Pemprov DKI dan keluarganya.

Tari-tarian dan wayang menghibur Foke kala itu. Sang istri, Tati, juga membacakan sebuah surat kepada Foke. Beberapa kepala dinas dan warga yang memadati pendapa Balaikota saat itu terharu melihat keromantisan antara Foke dan Tati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com