Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Kecil Tak Dapat Pinjaman, Nur Mahmudi Dianggap Ingkar Janji

Kompas.com - 23/10/2014, 19:19 WIB
DEPOK, KOMPAS.com — Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Depok mengaku tak pernah mendapat bantuan dana pinjaman modal dari Pemerintah Kota Depok. Padahal, mereka menganggap dana itu sangat diperlukan untuk mengembangkan usaha.

Oleh karena itu, sekitar 500 UMKM di Kota Depok akhirnya mencari bantuan modal ke sejumlah lembaga keuangan, seperti bank umum dan bank perkreditan rakyat. Hal itu dikatakan Ketua Asosiasi UMKM Kota Depok Iwan Agustian, Kamis (23/10/2014).

Menurut dia, hingga tahun 2016 nanti atau selama Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menjabat, usaha kecil dipastikan tak mendapat bantuan dana. Walaupun begitu, Iwan mengaku tak berkecil hati dan akan tetap bermitra dengan bank yang siap menyalurkan kredit bagi pelaku usaha kecil.

"Dengan kondisi bahwa tidak ada kucuran modal dari pemerintah, kami mencoba jalan keluar dengan mengajak kawan-kawan bekerja sama dengan bank dan lembaga keuangan lain," kata Iwan.

Iwan mengatakan, bantuan dari Pemkot Depok selama ini hanya berupa penyuluhan dalam pemberdayaan masyarakat.

"Jadi, kami tetap jalan aja sendiri, tidak ada bantuan pemerintah juga tidak apa-apa. Yang penting pemerintah tak mempersulit birokrasi usaha kami. Harus ada kategorisasi soal perizinan ini, dan tak boleh dipukul rata. Ada sekira 1.000 UMKM yang belum tercatat, sementara di kami hanya sekitar 500 pelaku usaha kecil saja," ujarnya.

Iwan mengungkapkan bahwa pembiaran yang dilakukan Pemkot Depok ini tak sejalan dengan delapan program unggulan dari Wali Kota Nur Mahmudi Ismail dan Wakil Wali Kota Idris Abdul Shomad saat berkampanye dan akhirnya menjabat pada periode 2011-2016.

Saat itu, pasangan Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Shomad berjanji, hingga 2016, Pemkot Depok akan memberi kredit tanpa bunga kepada 5.000 pelaku UMKM di Depok, masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Program ini diharapkan untuk membantu meningkatkan taraf hidup warga. "Nyatanya, janjinya tidak dijalankan," kata Iwan.

Mendorong lembaga keuangan

Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengakui hal ini, jika yang dimaksud adalah pelaku usaha kecil. Namun, dia mengatakan, Pemkot Depok telah mendorong kalangan lembaga keuangan untuk bekerja sama membantu permodalan para pelaku usaha kecil menengah.

"Sektor UMKM Depok memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Jumlah UMKM di Depok sekarang sudah banyak. Akan sangat menjanjikan jika sektor permodalannya banyak dibantu lembaga keuangan," kata Idris.

Idris mengklaim, sesuai dengan delapan program unggulan pada janjinya pada masa kampanye, Pemkot Depok sedang membina sekitar 600 pemuda yang memiliki ketertarikan untuk membuka usaha kecil. "Pembinaan yang kami lakukan merupakan komitmen kami kepada warga. Ada baiknya apabila hal ini mendapat dukungan dari pihak swasta," katanya. (Budi Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com