Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Kenalkan Sarwo Handayani Menjadi Cawagub di Hadapan Ribuan PNS

Kompas.com - 24/10/2014, 17:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengenalkan Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani menjadi calon wakil gubernur di hadapan ribuan pegawai negeri sipil (PNS) DKI.

Ini merupakan kali kedua Basuki memperkenalkan wanita yang akrab disapa Yani itu kepada publik sebagai calon pendampingnya dalam memimpin Ibu Kota.

Sebelumnya, Basuki memperkenalkan Yani, sapaan Sarwo Handayani, sebagai cawagub DKI di hadapan Presiden Joko Widodo saat perpisahan sebagai Gubernur DKI pekan lalu. [Baca: "Pak Ahok Kan Bos Saya, Saya Akan Ikut Perintah"]

 
"Kenapa saya pilih Bu Yani? Saya katakan Bu Yani adalah deputi gubernur terbaik yang saya lihat. Beliau berpengalaman dan pekerja keras," kata Basuki dalam pengarahan kepada SKPD, di Ruang Pola Bappeda, Jakarta, Jumat (24/10/2014).
 
Menurut Basuki, lebih baik Pemprov DKI dipimpin oleh birokrat non-politis. Sebab, hanya akan memikirkan kepentingan warga DKI dan dijamin tidak akan mendapat intervensi dari partai politik. [Baca: Diperkenalkan oleh Ahok sebagai Wagub DKI, Yani Tersipu]

Selain itu, pemilihan Yani sebagai calon wagub DKI, lanjut Basuki, sebagai penghargaan terhadap para PNS. Basuki ingin menunjukkan bahwa masih ada PNS yang berkompeten dan berkualitas dalam mewujudkan sebuah Jakarta Baru.

Yani, kata Basuki, menguasai seluruh program unggulan Jakarta, seperti jalan layang kereta api dan tanggul raksasa (giant sea wall).

"Saya kira beliau paling tepat diangkat jadi wagub dari birokrat, Bu Yani juga sudah teruji waktu menjadi Kepala Bappeda punya komunikasi baik dengan DPRD," kata Basuki.

 
Para PNS pun bertepuk tangan mendengar segala puja-puji Basuki kepada Yani. Lebih lanjut, Basuki mengatakan, pejabat paling baik adalah yang berasal dari PNS.

Sebab, PNS lahir dengan tujuan sebagai abdi negara. "Jadi saya ingin menghilangkan stigma negatif masyarakat kepada PNS dan pejabat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com