Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 3 dari 8 Pemda Sekitar DKI yang Minta Bantuan Hibah

Kompas.com - 30/10/2014, 19:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Itikad Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk daerah tetangganya dengan berbagai program belum bersambut antusias. Sejauh ini, baru tiga dari delapan pemerintah daerah yang mengirim proposal hibah ke Pemprov DKI. Padahal, masa tahun anggaran 2014 sebentar lagi akan tutup.

Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan, tiga daerah yang mengajukan bantuan, yaitu Pemerintah Kota Bekasi, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Nilai permohonan bantuan yang diajukan bervariasi, dari Rp 250 miliar hingga Rp 1,2 triliun.

”Program akan disetujui selama berhubungan dengan persoalan Jakarta,” kata Saefullah, Rabu (29/10), di Jakarta.

Pemprov DKI masih menunggu ajuan proposal dari pemerintah daerah. Program bantuan itu disahkan bersamaan dengan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2015.

DKI juga menawarkan program bantuan ke lima pemerintah daerah lain, yaitu Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok. Saefullah meminta pemerintah daerah yang ingin menjalin kerja sama dengan DKI segera mengirim proposal program.

”Kami tidak memaksa. Daerah yang tidak menginginkannya, kami tidak akan memberi bantuan,” kata Saefullah.

Penolakan pengajuan bantuan pernah disampaikan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.

Sebelumnya, dana bantuan ke pemerintah daerah di sekitar Jakarta diberikan sekitar Rp 40 miliar untuk semua daerah di sekitar Jakarta. Dana bantuan yang telah dikucurkan akan dievaluasi penggunaannya. Begitu pun dengan yang akan dikucurkan, tetap harus dipertanggungjawabkan penggunaannya. Diharapkan ada perbaikan penyelesaian masalah kemacetan lalu lintas kendaraan dan penanganan banjir.

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah mengoordinasikan program pemberian bantuan itu kepada DPRD DKI. Pembahasan serupa diperdalam dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Pertemuan intensif terus dilakukan meski alat kelengkapan dewan hingga saat ini belum terbentuk.

Basuki meminta program pembangunan yang diajukan pemerintah daerah benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat, terutama masalah yang terkait dengan Jakarta. Basuki tidak mempersoalkan besaran bantuan yang diberikan ke sejumlah pemerintah daerah. ”Kami ingin bantu menyelesaikan masalah di pinggiran,” katanya.

Transportasi terkoneksi

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengajukan bantuan program pembangunan jalur bus transjakarta layang dari Blok M-Ciledug (Jakarta). Ia mengusulkan agar jalur bus transjakarta ini bisa terkoneksi hingga Ciledug, Kota Tangerang.

Arief mengusulkan agar jalur bus transjakarta itu bisa terhubung hingga Ciledug, Kota Tangerang. Jika bus transjakarta ini bisa sampai ke Kota Tangerang, kata Arief, kemacetan di Jalan HOS Cokroaminoto, terutama di Ciledug, Larangan, dan Petukangan (Jakarta) dapat berkurang.

Arief juga mengusulkan pembangunan jaringan bus transjabodetabek. Dana bantuan juga dibutuhkan untuk pembangunan perpanjangan jalur Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) tidak hanya dari Terminal Poris Plawad (Kota Tangerang)-Kalideres-Taman Anggrek, Poris-Kalideres-Pasar Baru, serta Poris-Kalideres-Ancol.

Terkait penanganan banjir, kata Arief, pihaknya mengusulkan program antisipasi banjir di wilayah Karang Mulya, Karang Tengah, Kali Mookeverd dari wilayah Cipondoh hingga Jakbar.

”Semua kegiatan bersinergi dengan wilayah mitra di sekitar Jakarta sudah dibahas dalam pertemuan pertama. Kami tinggal menunggu realisasi dari komitmen untuk mengatasi masalah yang terkait dengan Jakarta dan Kota Tangerang serta wilayah lainnya,” kata Arief.

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany berharap komitmen kerja sama akan terus dijaga. ”Kami menunggu realisasinya dari hasil pertemuan yang sudah dibangun beberapa waktu lalu,” kata Airin.

Salah satu program pembangunan yang diusulkan Pemkot Tangerang Selatan adalah revitalisasi Terminal Pondok Cabe. Perluasan terminal itu dipersiapkan sebagai pengganti Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang ditutup untuk bus antarkota antarprovinsi. (NDY/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com