Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tilang Elektronik Baru Uji Coba

Kompas.com - 19/11/2014, 18:09 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Metro Jaya memastikan belum akan menilang pengendara kendaraan bermotor yang melanggar aturan dan tertangkap pantauan peralatan tilang elektronik. Saat ini, yang dilakukan baru pelaksanaan uji coba peralatan dan alur pengiriman surat tilang elektronik oleh jajaran Korps Lalu Lintas Polri.

Pernyataan tersebut ditegaskan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa (18/11/2014).

”Belum ada sama sekali penindakan penilangan kepada pengemudi pelanggar peraturan lalu lintas terkait alat tilang elektronik itu,” katanya.

Menurut Rikwanto, penilangan yang terjadi saat ini, termasuk kepada pelanggar jalur bus transjakarta, dilaksanakan secara konvensional. Petugas di lapangan yang melihat pelanggaran akan menilang pelaku sebagaimana biasanya. Petugas akan menyita SIM atau STNK pelanggar, lalu memberikan surat tilang kepada yang bersangkutan.

Peralatan atau kamera pemantau yang mulai banyak dipasang di jalan, khususnya di jalur bus transjakarta, lanjut Rikwanto, itu semua milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta atau pengelola transjakarta. Jaringan kamera itu kini berfungsi sebatas untuk memantau situasi di lingkungan kamera terpasang, selain juga sekaligus untuk persiapan penerapan jalan berbayar elektronik (ERP).

Secara terpisah, analis kebijakan Korps Lalu Lintas Polri, Komisaris Besar Unggul Sedyantoro, mengatakan, sejak sepekan lalu hingga tiga bulan ke depan, pihaknya telah melaksanakan uji coba program tilang elektronik.

”Atas perintah Kepala Korlantas Polri Irjen Condro Kirono, kami memasang tiga alat ANPR (automatic number plate recognition) di tiga titik. Ini untuk memastikan apakah alat tersebut berfungsi baik, yakni dapat merekam pelanggar,” ungkapnya.

Salah satu kawasan yang menjadi lokasi uji coba tilang elektronik terletak di perempatan Pancoran, Jakarta Selatan. Alat ANPR yang digunakan untuk merekam nomor polisi dipasang di atas jalur bus transjakarta Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit). (RTS/DNA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com