Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Ubah Desain Taman

Kompas.com - 19/11/2014, 18:28 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah desain taman-taman untuk mengantisipasi banjir dan mencegah kerusakan saat curah hujan mencapai puncaknya seperti tahun sebelumnya.

"Harus ada perubahan desain dan cara agar taman tidak rusak akibat genangan air. Kami sudah memulainya sekarang," ujar Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar di Jakarta, Rabu (19/11/2014).

Pembenahan yang dilakukan antara lain dengan mengubah struktur tekstur tanah menjadi lebih gembur agar jalannya air ke dalam tanah lancar sehingga tidak menggenang.

"Air di bawah tanah sangat berguna supaya air menyentuh akar dan terlarut untuk kemudian dikonsumsi tanaman maka otomatis genangan berkurang," kata Nandar.

Pengubahan desain kedua, lanjut Nandar, membentuk danau buatan atau kolam untuk menampung sehingga bisa menjadi cadangan air saat musim kemarau.

"Volume air saat hujan sangat tinggi sehingga harus ada tempat penampungan dan membuat aliran menuju ke sana. Saat musim panas, air ini pasti sangat berguna," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga berharap kerja sama dari masyarakat untuk menjaga dengan cara tidak membuang sampah sembarangan serta tidak menyumbat aliran air agar tidak terjadi genangan.

Peran manusia, kata dia, sangat penting dan berharap bahwa kesadaran dan disiplin dapat dijadikan budaya, serta tidak berhenti saling mengingatkan.

"Kalau bukan di mulai dari kita, siapa lagi yang peduli. Jangan hanya menggunakan fasilitas, tapi tidak mau menjaganya. Mari bersama-sama menciptakan taman yang bersih, sehat dan bebas banjir," lanjut dia.

Sekadar diketahui, banjir yang melanda awal tahun 2014 sempat membuat puluhan taman yang tersebar di lima wilayah di Ibu Kota rusak hingga menyebabkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Saat itu, sejumlah taman yang rusak antara lain di Jakarta Barat ada 25 lokasi, di Jakarta Pusat 18 lokasi, satu taman besar di Jakarta Selatan dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com