Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Wahyuni Diantar ke Peristirahatan Terakhirnya...

Kompas.com - 20/11/2014, 10:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 09.45 WIB, jenazah Sri Wahyuni (42) dibawa dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, ke rumah duka  di Kompleks Grand Cirendeu, Ciputat, Tangerang, Kamis (20/11/2014).

Pengamatan wartakotalive.com, terpantau jasad korban yang tewas membusuk di dalam mobil Honda Freed B136SRI yang terparkir di area parkir kendaraan terminal 2D, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (19/11), sudah terbungkus dengan kain kafan. Jasadnya pun di letakkan di peti berwarna cokelat.

Suami korban, Iyan Arif Siregar (42), datang ke RSCM bersama dua tiga orang yang diketahui anggota keluarganya. Iyan yang mengenakan baju koko putih terlihat pucat berkeringat.

Pria yang bekerja sebagai general manager di sebuah perusahaan batu bara di Kalimantan ini menuturkan, istrinya akan disemayamkan di rumah duka, lalu akan dimakamkan di Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

"Kami akan semayamkan dulu di Cirendeu, setelah itu kami akan bawa untuk makamkan beliau di Tanah Kusir," ucapnya singkat.

Bersama anggota keluarganya, Iyan langsung naik ke belakang mobil jenazah RSCM, lalu pergi tanpa mengucapkan apa-apa lagi.

Di dalam mobil, Iyan memegang peti mati yang sudah diisi jenazah istrinya. Wajahnya murung pun terlihat saat itu.

Diketahui, jenazah Sri selama 1 hari dilakukan divisum di RSCM. Mayat Sri ditemukan di area parkir terminal 2D, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Setelah pihak kepolisian mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP), jenazah berada di dalam mobil Honda Freed warna abu abu nopol B 136 SRI dalam keadaan terkunci dari luar dengan kondisi mesin mobil tak hidup.

Saat ditemukan, posisi jenazah bersandar tertidur di jok depan sebelah kiri. Kondisi jenazah diketahui sudah membengkak dan mengeluarkan bau busuk.

Hasil olah TKP, mobil tersebut terparkir sejak data mobil masuk area parkir Sabtu (15/11). Ditemukan di dalam mobil, kartu pelajar atas nama Anggia Faradira (15), seorang pelajar kelas 10 di SMA Cendrawadih 1, Jakarta Selatan. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com