Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Merah, Kuning, dan Biru di Pintu Air Manggarai

Kompas.com - 21/11/2014, 12:35 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Memasuki musim hujan, pengawasan ketinggian air di pintu-pintu air makin ketat. Salah satunya di Pintu Air Manggarai, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Salah seorang penjaga Pintu Air Manggarai yang sedang bertugas hari ini, Heri Pariyanto, mengatakan, dia harus melaporkan ketinggian air per satu jam kepada Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta.

"Udah mulai diperketat ya. Itu setiap satu jam sekali saya cek dan langsung lapor," ujar Heri ketika ditemui saat sedang bertugas di Pintu Air Manggarai, Jumat (21/11/2014).

Heri kemudian memaparkan soal tanda-tanda warna yang harus ia perhatikan saat memantau ketinggian air. Pesan berwarna itu adalah alat ukur ketinggian yang tersedia di Pintu Air Manggarai. Tiap warna menandakan status volume air yang masuk.

Salah satu sisi di Pintu Air Manggarai diwarnai dengan warna tertentu. Diurut dari bawah, warna-warna tersebut adalah hijau, biru, kuning, dan merah.
Tiap-tiap warna memiliki rentang jarak yang dibagi dua. Di situ terdapat angka-angka yang menjadi acuan ketinggian air selama ini. "Kalau pagi ini, warnanya masih hijau," ujar Heri.

Warna hijau menandakan bahwa ketinggian air masih berada pada 600 cm hingga 700 cm. Pada ketinggian ini, volume air di Pintu Air Manggarai masih dikatakan normal. Hal ini biasa terjadi jika hujan tidak turun.

Jika warna masih hijau, artinya tidak ada wilayah yang kebanjiran. Jika ketinggian air sudah berada di warna biru, berarti ketinggian air sudah memasuki 750 cm hingga 800 cm. Ketinggian seperti itu sudah bisa membuat DKI Jakarta masuk dalam kondisi Siaga III.

Biasanya, kata Heri, daerah-daerah bantaran sungai akan terendam, seperti di Kampung Pulo. Jika ketinggian air sudah memasuki area warna kuning, maka DKI Jakarta sudah masuk ke Siaga II. Ketinggian air pada kondisi ini adalah 850 cm hingga 900 cm. Sejumlah wilayah, seperti Kalideres dan Jatinegara, mulai banjir.

Kondisi terparah adalah ketika air sudah mencapai garis merah. Itu tandanya, DKI Jakarta sudah Siaga I dengan ketinggian air 950 cm. Sebagian besar daerah Jakarta pun akan terendam.

Heru harus melaporkan tanda-tanda warna ini secara rutin kepada Dinas PU. Laporan diberikan untuk memberi peringatan dini kepada masyarakat mengenai kondisi ketinggian air di Pintu Air Manggarai. Dengan demikian, masyarakat bisa waspada terhadap aliran banjir yang mungkin melewati rumahnya.

Kini, baru dua pintu yang beroperasi di Pintu Air Manggarai. Dua pintu ini mampu mengalirkan air sebanyak 300 meter kubik per detik. Jumlah air yang dialirkan sebanyak itu belum mampu mengurangi banjir di sejumlah titik di Jakarta.

Nanti, jika proyek pembangunan pintu ketiga di Pintu Air Manggarai rampung, volume air yang dialirkan juga akan bertambah, yaitu 500 meter kubik per detik.

"Jadi, banjir bisa berkurang. Mungkin yang tadinya banjir bisa jadi genangan-genangan. Banjir juga gak lama," ujar Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Megapolitan
Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com