Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pencopet di KRL Tak Dilaporkan ke Polisi Malah Dipajang di Stasiun?

Kompas.com - 26/11/2014, 08:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Beberapa kali pencopet di dalam kereta rel listrik (KRL) tertangkap dan dipajang di Stasiun Manggarai. Mereka tidak dilaporkan ke polisi. Mengapa?

PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memiliki alasan tersendiri dengan tindakan mereka tersebut. Tindakan tersebut dilatarbelakangi sikap korban pencopetan yang enggan untuk melaporkan kejadian yang ia alami ke polisi.

Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan, banyak korban pencopetan merasa cukup barangnya dikembalikan. Mereka enggan berurusan dengan hukum, yakni melaporkan ke polisi.

"Kebanyakan korbannya kan pekerja. Karena mereka mau buru-buru, akhirnya pada enggak mau laporan ke polisi. Ya, kita merasa masa pencopetnya dilepas gitu aja? Makanya sebagai efek jera, kita pajang di stasiun," kata Eva kepada Kompas.com, Selasa (25/11/2014).

Menurut Eva, PT KCJ tidak bisa menyerahkan pelaku pencopetan ke pihak kepolisian apabila korbannya memang enggan melapor. Karena adanya korban merupakan salah satu syarat laporan.

"Kan kalau laporan di polisi memang seperti itu. Harus ada barang bukti dan korbannya. Jadi kita tidak bisa ngelaporin gitu aja kalau enggak ada korban, enggak ada barang bukti ," ujar dia.

Selasa kemarin, Firmansyah (34) dipajang di Stasiun Manggarai. Dia tertangkap basah mengambil telepon genggam milik salah seorang penumpang di dalam commuter line jurusan Serpong-Tanah Abang. Ia akhirnya dibawa ke Stasiun Manggarai dan dipajang di stasiun yang menjadi titik pertemuan beberapa rute layanan commuter line itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com