"Sekarang anggarannya baru turun, dan (perbaikan pompa) sudah dikerjakan," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (28/11/2014). [Baca: Ahok Klaim Penuhi Janji Menggaji Pemulung]
Basuki menjelaskan, kerusakan pompa itu berada di beberapa komponen, seperti sekring, saklar, dan shutter.
Terkait kerusakan pompa ini, Basuki berkilah telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum DKI untuk memasang CCTV atau kamera pemantau di rumah pompa sejak 1,5 tahun lalu. Dengan demikian, petugas bisa mengawasi pompa-pompa mana saja yang mengalami kerusakan.
"Akan tetapi, sama Kepala Dinas PU yang dulu enggak dikerjain (pemasangan CCTV) kan. Lurah dan camat juga sudah mulai bekerja, lapor sama saya tentang kondisi pompa di lingkungannya. Nah, laporan lurah dan camat ini saya kombinasi dengan bantuan intel," kata Basuki.
Sekadar informasi, sebanyak 141 pompa air di Ibu Kota yang terdiri dari pompa stasioner, pompa mobile, dan pompa underpass dalam kondisi rusak. [Baca: Undang Kasdam Jaya, Ahok Minta Tentara Bersihkan Sampah di Ciliwung]
Ratusan pompa yang tersebar di sejumlah wilayah itu rusak akibat tersangkut sampah rumah tangga.
"Pompa itu kadang-kadang, begitu operasi, rusak karena adanya sampah," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pengendali Banjir Dinas Pekerjaan Umum DKI Warsito, beberapa waktu lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.