Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI Dukung Rencana Ahok Beli Gedung Kementerian BUMN

Kompas.com - 18/12/2014, 17:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyatakan mendukung rencana Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang hendak membeli Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut Prasetyo, Gedung Kementerian BUMN nantinya bisa dijadikan untuk ruang terbuka hijau (RTH).

"Boleh juga (membeli kompleks Kementerian BUMN) ya kalau itu untuk kepentingan DKI ya sepakat saja. Mungkin itu untuk RTH," kata Prasetyo seusai mengadakan pertemuan dengan Ahok, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (18/12/2014).

Menurut Prasetyo, saat ini Jakarta tengah kekurangan lahan untuk RTH dan lahan kompleks Kementerian BUMN bisa dijadikan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut.

"Kalau mau menambah RTH kan juga perlu lahan yang banyak. Makanya, kita mau beli lahan sebanyak-banyaknya di Jakarta ini untuk kepentingan masyarakat," ucap politisi PDI Perjuangan itu. [Baca: Ahok Minat Beli Gedung BUMN, Berharap DPRD DKI Setuju]

Sebelumnya, Ahok menyambut baik rencana Menteri BUMN Rini Soemarno yang hendak menjual Gedung Kementerian BUMN di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. "Ya minat (beli), kalau DPRD setuju," kata Ahok, Selasa (16/12/2014).

Ahok menjelaskan, lokasi Gedung Kementerian BUMN itu strategis, di tengah kota, sehingga DKI tidak akan rugi membeli gedung tersebut. Ia berencana untuk menjadikannya pusat belanja bagi warga Jakarta maupun lokasi penampungan pedagang kaki lima (PKL).

"Bisa buat mal rakyat, relokasi PKL juga bisa, macam-macam. Kalau beli gedung atau tanah di Jakarta itu enggak mungkin rugi, pasti untung. Apalagi ini pasti harganya 'harga saudara', harga pemerintah maksudnya, he-he-he," kata dia tertawa.

Adapun Rini ingin menjual Gedung Kementerian BUMN dengan alasan gedung tersebut terlalu besar bagi kementerian yang hanya mempunyai 250 pegawai. "Kami cuma 250 orang, saya rasa kalau kita pakai 3-4 lantai saja sudah cukup sehingga ya dijual saja kalau gitu," ujar Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com