Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Land Cruiser, Djarot Minta Dibelikan Lima Sepeda Motor

Kompas.com - 22/12/2014, 14:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak dikembalikannya mobil dinas Toyota Land Cruiser oleh mantan Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan berdampak terhadap Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat. Hingga kini, Djarot tak memiliki mobil dinas.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Heru Budi Hartono mengatakan, Djarot sebenarnya sudah ditawarkan mobil dinas, tetapi ia menolak. Untuk mendukung kegiatan sehari-harinya, Djarot menggunakan mobil pribadinya, Toyota Kijang Innova, dengan nomor polisi B 1709 PQQ. [Baca: Mantan Ketua DPRD DKI Belum Kembalikan Mobil Dinas Land Cruiser]

"Beliau enggak mau (diberi mobil dinas), mau pakai Kijang juga enggak masalah," kata Heru, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/12/2014). Kalaupun ada anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas, kata Heru, Djarot lebih memilih dibelikan sepeda motor.

Adapun jumlah sepeda motor yang diminta oleh Djarot adalah sebanyak lima unit. "Malah beliau tadi minta motor ke saya, minta lima. Mungkin nanti mau keliling naik motor. 'Kalau macet, saya pakai motor saja. Taruh di rumah satu'," kata Heru sembari menirukan ucapan Djarot.

Sebagai informasi, mobil dinas jabatan jenis Toyota Land Cruiser yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ada tiga, masing-masing digunakan untuk gubernur, wakil gubernur, dan ketua DPRD.

Saat ini, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama telah menggunakan jenis mobil tersebut. Demikian juga Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi. Namun, mobil yang digunakan oleh Prasetyo bukan mobil yang menjadi jatah ketua DPRD.

Mobil tersebut adalah mobil jatah Gubernur DKI, yang sebelumnya digunakan oleh gubernur terdahulu, Joko Widodo. Basuki sendiri telah meminta Ferrial agar segera mengembalikan mobil dinas yang harga barunya sekitar Rp 1 miliar itu.

"Pak Gubernur minta ditarik. Itu sedang dalam proses, sedang dalam proses ditarik. Beliau (Ferrial) mau kok (mengembalikan)," ucap Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com