Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Jadikan 3 Mantan Kepala Dinas DKI sebagai Staf

Kompas.com - 06/01/2015, 14:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil perombakan massal yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat beberapa kepala dinas tergusur dari jabatannya. Tak segan-segan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama langsung mencopot tiga kepala dinas dan menjadikan mereka staf di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dalam program seleksi dan promosi terbuka atau kerap disebut lelang terbuka itu, beberapa mantan kepala dinas dijadikan staf. Mereka adalah mantan Kepala Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI, Iwan Setiawan; mantan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Jonathan Pasodung; dan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muhammad Akbar.

Sementara itu, ada pula yang masuk ke dalam Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan, seperti mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI, I Made Karmayoga; Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup; serta Sekretaris Korpri, Sugeng Irianto.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa beberapa mantan kepala dinas yang menjadi staf dan belum mengetahui akan ditempatkan di mana harus melapor kepada Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah. Menurut dia, posisinya akan ditentukan oleh mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu.

"Lapor Sekda karena tergantung dia yang akan menempatkan semuanya di mana," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (6/1/2014).

Dia menjelaskan bahwa tidak bisa semua mantan kepala dinas itu masuk ke dalam Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) karena sudah terisi penuh, yaitu sembilan orang.

Perbedaan antara penempatan sebagai staf dan masuk ke TGUPP, menurut dia, ada pada tunjangan kinerja daerah (TKD) yang diberikan kepada mereka setiap bulan.

"Perbedaannya adalah tunjangan yang diberikan. Kebanyakan yang berpengalaman akan masuk di TGUPP," ungkapnya.

Akan masuk ke staf deputi

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengaku sedang membahas soal penempatan para mantan kepala sinas yang sudah dijadikan staf. Menurut dia, mereka akan ditempatkan menjadi staf di deputi. Namun, untuk deputi bidang apa, dia belum menyebutkannya.

"Ini lagi dibahas, akan ditempatkan di mana. Mereka akan menjadi staf di deputi," kata dia.

Dia mengatakan, beberapa persyaratan harus dipenuhi untuk menjadi anggota di TGUPP, seperti berpengalaman dan dapat memberikan masukan kepada Gubernur DKI untuk percepatan pembangunan.

"Untuk di TGUPP sendiri kan sudah penuh. Jadi, tidak mungkin masuk ke TGUPP," ungkapnya.

Belum tahu posisi

Mantan Kepala DPP DKI Jakarta, Iwan Setiawan, mengaku hingga saat ini belum tahu akan ditempatkan di mana. Namun, dia masih bekerja di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Belum tahu ditempatkan di mana," kata Iwan melalui pesan singkatnya kepada Warta Kota.

Dia pun mengaku belum mendapatkan informasi soal posisi staf deputi yang akan diberikan Sekda DKI. Oleh karena itu, dia mengaku siap ditempatkan di mana pun. "Informasinya saya belum dapat," ungkapnya. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com