Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Asian Games 2018, DKI Akan Bangun Kampung Atlet di Kemayoran

Kompas.com - 07/01/2015, 18:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang penyelenggaraan Asian Games pada tahun 2018 mendatang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun kampung atlet di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Hal ini disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Rabu (7/1/2015).

"Kami sudah bertemu Presiden dan menyampaikan akan membangun kampung atlet atau semacam wisma atlet di Kemayoran," kata Basuki.

Kampung atlet di kawasan Kemayoran itu rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 11 hektar. Di dalamnya termasuk venue aquatic dan penyediaan sarana transportasi dari Tangerang, Bandara Soekarno-Hatta, Waduk Pluit, Kota Tua, Ancol, hingga Sunter, dan dari Kelapa Gading hingga Dukuh Atas.

Ia berharap seluruh pembangunan infrastruktur selesai sebelum perhelatan Asian Games atau sekitar tahun 2017.

Pemprov DKI juga akan merehabilitasi‎ gelanggang olahraga (GOR) Velodrome di Jakarta Timur. GOR Velodrome akan direnovasi total senilai Rp 475 miliar dan mulai dikerjakan pada 2016 agar sesuai dengan standar internasional.

Venue lainnya yang akan direnovasi untuk Asian Games 2018 adalah kolam renang aquatic di kawasan Senayan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sebagai cadangan, Pemprov DKI ‎menyiapkan kolam renang aquatic standar internasional yang berada di Kemayoran. "Kalau untuk venue di Gelora Bung Karno diberikan saja ke Kemenpora," kata Basuki.

Sementara itu, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Zainal Soelaiman ‎menjelaskan, pembangunan kampung atlet di Kemayoran masih akan dibahas lebih lanjut. Menurut dia, pembangunan kampung atlet itu bisa dikerjakan Pemprov DKI maupun pihak swasta, tergantung kebijakan Gubernur Basuki.

"Sekarang sedang dipersiapkan perencanaan konsep untuk pembangunan kampung atlet tersebut. Lokasi pasti pembangunan kampung atlet itu juga belum bisa diberi tahu, karena saya juga baru menjabat (jadi Kadisorda) tiga hari dan masih transisi kantor baru," ‎kata Zainal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com