Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digusur Kodam Jaya, Warga Batalyon Siliwangi Minta Bantuan ke PDI Perjuangan

Kompas.com - 09/01/2015, 18:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perwakilan warga yang tinggal di tanah Batalyon Siliwangi, Cililitan, Jakarta Timur, pada Jumat (9/1/2015) siang tadi mendatangi kantor Fraksi PDI Perjuangan di Gedung DPRD DKI. Mereka mengadukan penggusuran yang dilakukan Kodam Jaya terhadap permukiman mereka, Kamis (8/1/2015) kemarin.

Kepada para anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI, Ketua RT 05 Guntur Napitupulu berharap Fraksi PDI-P dapat melobi Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI untuk dapat membantu warga agar tak tergusur.

"Miris buat kami kalau sampai ada pemerintah lihat warganya tersingkir keluar DKI, tetapi diam saja. Jadi tolonglah diperhatikan," kata Guntur.

Meski mengakui tak memiliki sertifikat, Guntur menyatakan bahwa mereka telah mendiami kawasan itu selama 15 tahun terakhir. Apalagi, kata dia, Kodam juga tidak bisa membuktikan bahwa tanah tersebut adalah milik mereka.

Menurut Ketua RW 10 Titi Fatonah, Kodam Jaya hanya bisa menunjukkan surat pelimpahan tanah dari KNIL (tentara pemerintah kolonial Belanda) ke TKR (nama TNI pada awal era kemerdekaan). [Baca: Warga Kompleks Batalyon Siliwangi Terluka Kepalanya Saat Penertiban]

"Jadi, TNI tidak bisa menggusur kami hanya gara-gara mereka lebih dulu menempati tanah ini karena tanah ini bukan milik mereka," ujar Tuti.

Menanggapi keluhan tersebut, Sekretaris Fraksi PDI-P Gembong Warsono berjanji akan berupaya melibatkan Pemprov dan DPRD DKI dalam penyelesaian kasus ini, khususnya sebagai fasilitator.

Ia pun menyayangkan tindakan represif yang dilakukan aparat Pangdam Jaya terhadap warga. "Dengan kekuatan dan kelengkapan yang dimiliki, maka ini jadi satu hal yang sangat naif dilakukan oleh Kodam Jaya," ujar dia. [Baca: Asrama Modern untuk Prajurit Akan Dibangun di Kompleks Siliwangi]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com