Kepada Wartakotalive.com, Kepala Subbagian Kebun Raya Bogor Rosniati Apriano Risna menyebut, pihaknya tak memiliki alat pendeteksi keropos. Sehingga, tak tahu batang pohon damar yang tumbang dan menewaskan lima orang telah keropos. Sebab dari luar terlihat baik.
Namun, bagi Nirwono Joga, itu justru kelihatan konyol. Sebagai sebuah lokasi rekreasi, semestinya KRB memiliki peta kerawanan pohon-pohon koleksinya. "Ini kan ada kelalaian namanya," kata Nirwono, Senin (12/1/2015).
Padahal memetakan kerawanan pohon, terutama tingkat kekeroposon pohon adalah SOP utama di tempat rekreasi. Apalagi, sekelas Kebun Raya Bogor. Sebab itu menyangkut keamanan bagi pengunjung.
"Saya heran, padahal di Bogor itu ada IPB. Di IPB itu ada laboratorium pohon. Kami saja Jakarta selalu memakai orang-orang IPB untuk mengecek kondisi pohon di Jakarta. Kok KRB justru tidak kerjasama dengan IPB," ucap Nirwono terheran-heran. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.