Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi: Sampai Habis, Truk Sampah DKI Saya yang Bawa

Kompas.com - 16/01/2015, 08:40 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi merasa bersyukur dengan adanya truk sampah yang dihibahkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Pemerintah Kota Bekasi. Dia bahkan berkomitmen untuk ikut langsung dalam membawa truk sampah hibah itu.

"Makanya saya udah janji, sampai (truk sampah) babis tuh saya bawa. Komitmen saya itu, sampai abis saya yang bawa," ujar Rahmat Effendi ketika dihubungi, Jumat (16/1/2015).

Bahkan, Rahmat Effendi meluangkan waktunya untuk menempuh agenda ujian memperoleh Surat Izin Mengemudi B agar bisa membawa langsung truk-truk itu. [Baca: Wali Kota Bekasi Ujian SIM B untuk Kendarai Truk Sampah dari DKI]

Beberapa hari lalu, dia mengambil dua unit truk sampah dari DKI Jakarta. Salah satu dari dua truk itu dikemudikan langsung oleh Rahmat yang sudah mengantongi SIM B. Sekitar November 2014, Rahmat juga telah mengambil dua truk sampah DKI.

Dia mengatakan jumlah truk sampah yang dihibahkan ke Bekasi mencapai 100 unit. Rahmat mengatakan bantuan truk sampah ini mendukung upaya Pemerintah Kota Bekasi untuk meraih Adipura.

Adipura merupakan penghargaan bagi kota yang dianggap berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.

Kota Bekasi sendiri sedang menyiapkan lahan dan infrastruktur tempat pembuangan akhir yang memadai supaya sampah di Bekasi dapat tertampung baik.

Rahmat mengatakan, ketersediaan lahan dan infrastruktur itu harus berbanding lurus dengan aspek lain, yaitu transportasinya. Ini yang membuat dia menerima truk sampah hibah dari Jakarta.

"Malah saya sih penginnya dapat (truk sampah) yang gede-gede tuh," ujar dia.

Akan tetapi, Rahmat mengakui bahwa truk-truk sampah tidak dapat dibawa langsung secara keseluruhan. Hal ini karena, Pemprov DKI Jakarta harus melakukan pengajuan penghapusan aset terlebih dahulu.

Namun, bagi Rahmat  hal itu tidak masalah karena hibah diberikan antara dua instansi pemerintahan dan bukan dengan pihak swasta. Sehingga, truk sampah tersebut pada dasarnya tetap dimiliki oleh negara.

"Tapi kita kan udah engga sabar nih. Jadi (truk sampah) kita ambil aja dulu. Harusnya melewati prosedurnya dulu. Cuma engga apa-apa karena ini kan pemerintah dengan pemerintah. Kecuali DKI memberikan ke swasta. Nah kalau sekarang siapa yang diuntungkan? Pemerintah kan? Negara kan? Nah ya udah makanya kita maksa bawa dulu," ujar Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com