Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot Setuju Bila Tarif Turun Hanya Rp 500

Kompas.com - 17/01/2015, 15:29 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sopir angkutan umum di Jakarta mengaku tidak keberatan bila tarif angkutan umum diturunkan menyusul adanya penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) premium dan solar. Namun, mereka tetap merasa keberatan bila penurunan tarif terlalu tinggi.

"Kalau cuma Rp 500 enggak apa-apalah. Asal jangan sampai Rp 1.000 saja, terlalu tinggi," ujar Manalu (34), pengemudi angkot 35 jurusan Senen-Jatinegara, Sabtu (17/1/2015).

Menurut dia, meskipun harga BBM turun kembali, namun harga suku cadang dan kebutuhan lainnya tidak mengalami penurunan. Karena itu, mereka tetap membutuhkan penyesuaian tarif.

"Enggak bisa kembali seperti dulu, sudah terlanjur naik semua. Kita sih tunggu keputusan Organda (Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan) saja untuk pastinya, tetapi yang jelas enggak mungkin balik seperti dulu," ujar pria beranak tiga ini.

Hal senada juga diungkapkan oleh Jerry (46), sopir angkot M01 jurusan Kampung Melayu-Senen. Menurut dia, untuk memenuhi setorannya yang mencapai Rp 160.000 per hari, penurunan tarif pun seharusnya tidak terlalu tinggi. [Baca: Ahok: Giliran Harga BBM Turun, Organda Tak Mau Turunkan Tarif Angkot]

"Harga-harga sudah terlanjur naik, setoran juga. Kalau BBM turun kayak dulu, ya sudah enggak bisa sama lagi tarifnya," kata pria yang sudah delapan tahun menjadi supir angkot ini.

Anton (40), sopir angkot M01 lainnya, mengatakan kenaikan tarif yang lalu menyebabkan jumlah penumpang menurun. Sehingga, bila tarif kembali diturunkan, warga Kampung Melayu ini khawatir setorannya tidak dapat tercapai.

Pemerintah telah memastikan per Senin (19/1/2015) mendatang, harga BBM jenis premium dan solar akan turun. Harga kedua BBM jenis tersebut sempat naik pada akhir November lalu.

"Mulai nanti Senin jam 00.00 WIB, harga premium turun menjadi 6.600 per liter. Harga solar turun menjadi Rp 6.400," kata Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan, Jumat siang.

Sebelumnya, sesuai Peraturan Menteri No 39 Tahun 2014, pemerintah per 1 Januari 2015 menurunkan harga premium dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 per liter. Sementara harga solar turun menjadi Rp 7.250 per liter dari sebelumnya Rp 7.500 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com