Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balai Budaya Jakarta, Kawah Candradimuka yang Makin Tersisihkan

Kompas.com - 21/01/2015, 07:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Di usianya yang ke-60 tahun, nasib Balai Budaya Jakarta di Jalan Gereja Theresia 47, Menteng, Jakarta Pusat, justru semakin tidak jelas. Padahal, di galeri sederhana ini, selama 1957-1997, hampir 600 acara seni pernah digelar. Di sinilah cikal bakal pergerakan seni budaya nasional berawal.

Tak banyak lagi orang yang mengenal apa itu Balai Budaya yang dulu dikelola Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional. Karena itu, tidak mengherankan jika sampai sekarang bangunan bersejarah yang dibangun pemerintah pada 1954 ini belum juga ditetapkan sebagai cagar budaya meski usianya lebih dari setengah abad.

Saat Kompas berkunjung pada Senin (19/1) sore, keadaan Balai Budaya sangat memprihatinkan. Bagian kiri atap teras gedung ini nyaris roboh, atap plafonnya juga nyaris berjatuhan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, tak lama lagi bangunan di kawasan premium Jakarta ini akan rata dengan tanah.

Pengamat seni Agus Dermawan T mengungkapkan, tepat di sayap kiri gedung inilah dulu majalah sastra Horison yang dikelola Sapardi Djoko Damono dan Sutardji Calzoum Bachri pernah berkantor. Sementara itu, pelukis legendaris Nashar juga pernah tinggal di sayap kanan Balai Budaya.

Kawah candradimuka

Balai Budaya ibarat kawah candradimuka bagi para seniman. Di sinilah perupa-perupa ternama, seperti Affandi dan Soedjojono, serta WS Rendra mengawali karier. Di Balai Budaya pula, aneka macam pergerakan seni budaya berawal, seperti Manifesto Kebudayaan 1963, dicetuskan.

”Di sinilah ide-ide besar kebudayaan pernah dilahirkan. Namun, pasca reformasi, Balai Budaya tak ada yang mengurusi. Balai Budaya yang dulu ramai kegiatan berubah sepi,” ujar Agus, Selasa, di Jakarta.

Praktis dalam 17 tahun terakhir Balai Budaya sepi acara. Hanya segelintir perupa yang masih memanfaatkannya.

November 2014, pelukis Sri Warso Wahono menggelar pameran selama beberapa hari. Menurut Sri Warso, ia sengaja menggelar pameran di sana agar tempat itu kembali dikenal.

Tanggal 17-27 Januari 2015 ini, 32 pelukis juga memamerkan karya-karya mereka di Balai Budaya. ”Sebagian besar dari mereka adalah pelukis-pelukis pemula yang belum punya nama. Mereka iuran Rp 3 juta untuk berpameran di sana selama 10 hari,” kata Sukesi, penyelenggara pameran.

Ketua Pengelola Balai Budaya Cak Kandar mengungkapkan, karena minim dana dan sponsor, sejak tujuh bulan lalu, ia terpaksa menanggung biaya operasional pengelolaan Balai Budaya yang setiap bulan sekitar Rp 2,5 juta. Untunglah, dalam tiga bulan terakhir, kas Balai Budaya mulai surplus Rp 15 juta meski belum juga bisa melakukan renovasi total.

Meski demikian, nasib gedung bersejarah ini masih saja tidak jelas. Hingga sekarang belum ada santunan dana sedikit pun dari pemerintah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Purba Hutapea bahkan mengatakan tidak tahu-menahu tentang status bangunan Balai Budaya Jakarta. Tempat ini belum tercatat sebagai bangunan cagar budaya. (Aloysius Budi Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com