Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterangan Tak Konsisten, Christopher Jalani Tes Kejiwaan

Kompas.com - 25/01/2015, 17:17 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi Mistubishi Outlander yang menyebabkan kecelakaan maut di Pondok Indah, Christopher Daniel Sjarif (22), menjalani tes kejiwaan di Polda Metro Jaya. Sebab, pengakuan yang diberikannya seringkali tidak konsisten.

Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Hindarsono, mengatakan, polisi membutuhkan hasil pemeriksaan kejiwaan Christopher untuk mengetahui kondisi mental dari mahasiswa salah satu kampus di San Fransisco, Amerika Serikat itu. Pasalnya, selama memberikan keterangan terkait tabrakan beruntun yang menewaskan empat orang itu, pemuda itu seringkali berubah-berubah.

"Dia mengaku mengonsumsi narkoba, tetapi saat ditanya dari mana asalnya, pengakuannya berubah-ubah, kadang dari Ali, kadang dari Amerika," ujar Hindarsono saat dihubungi, Minggu (25/1/2015).

Hindarsono menjelaskan, dia mengaku tidak sadar saat merebut kemudi dari sopir. Saat terjadi tabrakan, Christopher juga mengaku tidak sadar. Dia baru sadar ketika ia diamuk oleh massa.

Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, Christopher memang menjalani pemeriksaan kejiwaan, tetapi hasilnya belum dapat diketahui.

"Hasilnya membutuhkan waktu, kemungkinan Senin besok hasilnya keluar secara tertulis. Kami berharap hasilnya keluar cepat," kata dia.

Saat ini, kata dia, polisi sudah memeriksa 12 orang saksi terkait kejadian nahas itu. Tambahan saksi yang baru diperiksa salah satunya adalah korban selamat yang sempat ditabrak oleh Christopher, Muhammad Arifin. Menurut pengakuan Arifin, dia ditabrak dari belakang hingga masuk ke kolong mobil. Selanjutnya, mobil berwarna putih yang dikendarai Christopher terus melaju kencang.

Wahyu mengatakan, pihak kepolisian saat ini tengah melakukan pemeriksaan secara terus menerus. Namun, karena semua pemeriksaan membutuhkan alat, maka hasilnya pun tidak selesai dengan cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com