Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Dagangannya Diangkut, PKL Telepon Suaminya

Kompas.com - 01/02/2015, 19:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di depan Gedung Tempat Penampungan Sementara (TPS) Blok III Pasar Senen, Jalan Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat, ditertibkan petugas, Minggu (1/2). Di tengah penertiban, salah seorang PKL perempuan tidak terima barangnya diangkut dan langsung menghubungi suaminya lewat ponsel.

"Paah.. Pah.., ini barang dagangan kita diambil Satpol PP nih. Cepetan ke sini, Pah!" kata perempuan yang enggan menyebutkan namanya itu panik.

Perempuan yang mengenakan bandana di rambutnya itu juga sempat menunjuk-nunjuk wajah petugas. Bahkan, dia sempat menampar handycam milik salah seorang wartawan televisi.

"Pak! Sabar dong! Iya kita nurut! Kita beresin! Kita beresin! Eh, kamu wartawan! Enggak usah shooting-shooting muka saya! Pergi kamu!" kesalnya sambil menelepon dan menampar handycam milik salah seorang wartawan.

Perempuan itu pun langsung memberikan ponsel tersebut ke Kepala Seksi Operasional (Kasiops) Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Pusat, Maruli Sijabat. Dia memaksa Maruli untuk berbicara dengan orang yang dihubungi wanita tersebut.

"Ini suami saya, Pak. Bilang dulu sama dia, Pak!" serunya sembari membentak.

"Maaf Bu, tetap kami angkut," jawab Maruli menolak.

Perempuan berbaju biru langit itu makin panik. Dia juga memberikan ponselnya kepada salah seorang anggota Garnisun. Namun, anggota tersebut juga menolak.

Akhirnya, perempuan bertubuh gemuk tersebut langsung membereskan barang dagangannya. Sempat perempuan ini menahan para petugas Satpol PP ketika barang dagangannya diangkut ke truk. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com