Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Lebih Percaya Anjing untuk Deteksi Narkoba, Seekor Beagle pun Jadi Andalan

Kompas.com - 07/02/2015, 06:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bandara Soekarno Hatta dianggap terlalu sering kebobolan oleh para sindikat narkoba dalam menyelundupkan barang haram tersebut. Terakhir, pada 8 Desember 2014, alat deteksi narkoba gagal mendeteksi paket narkoba seberat 1 kilogram yang dibawa dua warga negara Taiwan. (Baca: 7.204 Gram Sabu Disita dari Tiga Warga Negara Taiwan)

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Eko Daniyanto, mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak bandara terkait hal ini. Eko kemudian mengaku lebih senang memakai anjing pelacak narkoba ketimbang alat deteksi.

"Kalau anjing pelacak narkotika itu kan langsung terdeteksi kalau orang ada yang membawa narkoba di tas," ucap Eko usai jumpa pers pengungkapan narkoba senilai 18 miliar di Kantor Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jumat (6/2/2015).

Dia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Unit Satwa K-9 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya untuk mempersiapkan beberapa anjing pelacaknya.

Anjing pelacak ini, kata Eko, akan ditempatkan di pintu kedatangan luar negeri. Penempatan diutamakan untuk mendeteksi penumpang-penumpang yang datang dari negara tertentu, yang selama ini kerap membawa narkoba.

Beagle andalan

Sedangkan Kanit Satwa K-9 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Muhyi, mengatakan, di Unit Satwa K-9, hanya ada satu ekor anjing yang paling cocok ditugaskan di Bandara Soekarno-Hatta.

Anjing itu adalah seekor anjing jenis beagle dengan ukuran mungil. Namanya Ghata dan memiliki warna bulu perpaduan antara coklat, putih, dan hitam. Dia satu-satunnya anjing pelacak narkotik dengan tubuh mungil di Unit K-9.

"Ghata ini cocok di bandara karena tubuhnya kecil. Soalnya kalau di bandara kan banyak lorong-lorong dan tempat sempit. Anjing besar seperti golden retriever dan rottweiler sulit masuk karena badannya besar," kata Muhyi.

Ghata, kata Muhyi, sudah masuk unit K-9 sejak 2011. Belum banyak tugas yang dilakukannya, tapi Muhyi menjamin kualitas Ghata. Apalagi untuk urusan deteksi ganja. Ghata paling canggih mendeteksi ganja ketimbang anjing pelacak narkoba lain di Unit Satwa K-9 Polda Metro Jaya.

"Tapi mendeteksi shabu, ekstasi dan lainnya dia tetap mampu," ujar Muhyi. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com