Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem pada Mesin ATM Diperbarui, Perampok Gagal Kuras Uang

Kompas.com - 13/02/2015, 16:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para tersangka pembobol mesin ATM milik salah satu bank pemerintah di kawasan Blok M Square, Jakarta Selatan, ternyata pernah gagal melakukan aksi serupa di mesin ATM bank yang sama di Jakarta Timur. Penyebabnya, mesin ATM yang ada di Jakarta Timur telah menggunakan sistem model terbaru.

"Jadi para tersangka pernah mencoba membobol ATM di Jakarta Timur. Cuma karena ATM-nya menggunakan sistem model baru, ketika mereka mencoba memasukan password langsung terblokir," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Indra Fadhillah, di kantornya, Jumat (13/2/2015).

Indra mengaku tidak bisa menjelaskan secara terperinci mengenai sistem yang ia maksudkan itu. Namun, berkaca dari fakta tersebut, ia berharap pihak bank bisa segera menerapkan sistem model terbaru pada mesin-mesin ATM yang mereka miliki.

"Untuk mencegah aksi kejahatan seperti ini, bank-bank diharapkan bisa segera menerapkan sistem terbaru pada mesin-mesin ATM-nya," ujarnya. [Baca: Bermodalkan Obeng, Dua Pria Ini Gasak Ratusan Juta Rupiah dari Mesin ATM]

Dua orang mantan karyawan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengisian uang mesin ATM, S (35) dan U (35) ditangkap saat tengah melakukan pembobolan mesin salah satu bank milik pemerintah yang ada di kawasan Blok M Square, Jakarta Selatan, Rabu (11/2/2015) malam.

Keduanya juga pernah melakukan aksi di mesin ATM yang sama tiga hari sebelumnya. Total uang yang berhasil mereka kumpulkan mencapai Rp 161 juta.

S merupakan orang yang pernah bekerja sebagai seorang teknisi mesin ATM. Bermodalkan keahlian yang dimilikinya itu, pria asal Bekasi itu pun sudah sangat paham bagaimana membobol sistem yang ada pada mesin ATM. [Baca: Pura-pura Jadi Sekuriti Hingga Surat Tugas Palsu, Cara Rampok Bobol Mesin ATM]

"Dengan mencongkel salah satu bagian yang ada pada mesin ATM, tersangka dengan mudah membuka sistem dan memasukkan password yang dengan bisa ia ketahui," ujar Indra.

Akibat perbuatannya itu, S dan U terancam dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang Kejahatan dengan Pemberatan. Adapun ancaman hukuman yang akan dikenakan adalah kurungan penjara maksimal tujuh tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com