Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Fraksi Nilai Anggaran untuk Panjat Tebing di Rusun Tambora Wajar

Kompas.com - 02/03/2015, 17:58 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi DPP Nasdem Bestari Barus menganggap wajar usulan anggaran panjat tebing di Rusun Tambora. Bestari mengatakan, anggaran tersebut wajar karena digunakan untuk kepentingan masyarakat.

"Ya saya kira itu sah-sah saja. Selama itu digunakan oleh masyarakat. Yang mengkhawatirkan adalah justru itu barang dibeli tetapi enggak dipakai atau disimpan saja. APBD kan dari masyarakat, kembali ke masyarakat," ujar Bestari di Gedung DPRD DKI, Senin (2/3/2015).

Bestari mengatakan, sarana olahraga semacam itu bisa jadi penghilang stres. Terlebih lagi, Bestari menilai kawasan rusun sangat rawan dengan peredaran narkoba.

Jika terdapat sarana olahraga seperti panjat tebing, Bestari mengatakan Dinas Olahraga bisa saja membuat kompetisi kecil bagi warga. [Baca: DPRD Selipkan Anggaran Pengadaan Sarana Panjat Tebing di Rusunawa Tambora]

Meski demikian, Bestari mengaku belum mengetahui siapa yang mengusulkan anggaran untuk pengadaan panjat tebing itu. "Tetapi, begini, ketika itu bermanfaat buat masyarakat, cingcay-lah," ujar dia.

Ada 11 usulan program Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang mereka susun dalam pos Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2015 versi DPRD DKI.

Usulan anggaran itu tidak memiliki kode kegiatan serta seluruhnya berbentuk pengadaan barang dan jasa dengan nilai yang fantastis. [Baca: DPRD Anggarkan Panjat Tebing di Rusun, Kadis Olahraga Sebut Sarana Itu Dibutuhkan]

Salah satu program yang diusulkan oleh komisi yang digawangi oleh anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Pantas Nainggolan, ini adalah penyediaan sarana dan prasarana panjat tebing untuk Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Tambora, Jakarta Barat.

Usulan program itu anggarannya senilai Rp 200 juta. Awalnya, tidak ada pagu anggaran dalam program ini atau berarti satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI tidak mengusulkan program ini ke dalam RAPBD DKI.

Hanya saja, setelah RAPBD ini disahkan, Komisi E kembali melakukan pembahasan dan menyelipkan program tersebut untuk diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com