Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Hadiah Akhir Tahun, Karyawan RS Husada Mogok Kerja

Kompas.com - 04/03/2015, 11:23 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Karyawan RS Husada Jakarta Pusat melakukan aksi mogok kerja mulai Rabu (4/3/2015) hingga Jumat (6/3/2015). Menurut koordinator aksi, Hotmariah, mereka mogok kerja karena manajemen tidak membayar hadiah akhir tahun (HAT) 2014.

"Sudah 30 tahun Rumah Sakit Husada tiap tanggal 28 Desember memberikan HAT, tetapi tahun ini menghapuskannya, dengan alasan tidak ada uang tanpa melalui audit eksternal maupun internal," ujar Hotmariah, Rabu siang.

Selain itu menurut Hutmariah, aksi ini merupakan puncak dari semua usaha yang telah dilakukan oleh karyawan Rumah Sakit Husada. "Aksi mogok ini karena hak kami dizalimi. Sebelumnya kita sudah melakukan aksi pasang pita hitam serta lobi-lobi, tapi pihak manajemen tidak memperhatikan," ujar Hutmariah.

Selain tidak membayar HAT, kata Hutmariah, pihak manajemen juga mulai mengurangi jaminan kesehatan bagi karyawan. Sebelumnya jaminan kesehatan karyawan ditanggung penuh oleh pihak rumah sakit, tetapi mulai tahun ini karyawan diwajibkan membuat BPJS.

"Serikat pekerja mendapatkan laporan ada karyawan yang terpaksa membawa pulang anaknya yang menderita patah tulang yang seharusnya menjalani operasi, karena diharuskan membayar biaya operasi sebesar Rp 15 juta. Kita pikir dia tidak mau operasi, ternyata diminta uang oleh manajemen," ujarnya.

Aksi mogok kerja ini menutup jalan utama rumah sakit sehingga para pengunjung maupun pasien terpaksa mengambil jalan memutar. Walaupun karyawan melakukan aksi mogok kerja, rumah sakit masih berjalan seperti biasa.

"Kita tetap mengutamakan keselamatan pasien. Jadi rawat inap, ICCU dan UGD berjalan seperti biasa, karena sudah di-mapping," kata Hotmariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com