Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Prediksi, APBD Baru Bisa Digunakan April

Kompas.com - 16/03/2015, 10:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI memprediksi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI pada April 2015 mendatang. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) akan membahas evaluasi anggaran oleh Kementerian Dalam Negeri bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI. 

"Saya pikir April, (APBD) sudah cair dan sudah langsung bisa dipakai," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/3/2015).

Basuki menjelaskan, jika kedua belah pihak menemukan titik temu atas evaluasi APBD oleh Kemendagri, DPRD akan menerbitkan Perda APBD 2015 senilai Rp 73,08 triliun. Sementara itu, jika tidak ada titik temu, Basuki bakal menerbitkan pergub yang disetujui Kemendagri menggunakan APBD dengan pagu anggaran APBD Perubahan 2012 senilai Rp 72,9 triliun.

"Bukan saya yang putuskan, undang-undang memutuskan begitu, tujuh hari waktu yang diberikan Kemendagri untuk membahas APBD, kami (DPRD dan DKI) tidak ketemu, maka undang-undang mewajibkan saya menerbitkan pergub dan ke Kemendagri, santai saja," kata Basuki.

Kepala Inspektorat DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan, jika menggunakan pagu anggaran tahun lalu, penggunaan plafon anggaran akan sesuai dengan masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Misalnya, alokasi pendidikan minimal 20 persen, kesehatan minimal 10 persen, dan sebagainya.

Yang terpenting, lanjut dia, akan diutamakan sesuai dengan visi misi Gubernur, seperti pendidikan, kesehatan, pemukiman, usaha mikro, perhubungan, saluran air, dan program kampung deret. Menurut dia, penganggaran tahun ini menarik karena menggunakan sistem e-budgeting. Masyarakat pun bisa ikut mengawasi penganggaran itu.

Pihak eksekutif, lanjut dia, juga harus lebih hati-hati dalam menyusun dan menjalankan program. Mantan Kepala Dinas Pendidikan itu pun optimistis jika SKPD akan bekerja pada April dengan menggunakan APBD-P tersebut.

"Enggak sampai pertengahan April saya rasa. Kalau APBD-P sudah disetujui oleh Kemendagri, dana pengguna anggaran (DPA) sudah bisa ditandatangani Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan (APBD) langsung bisa dicairkan," ujar Lasro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com