Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapan Ahok Ini Picu DPRD DKI Selidiki Bantuan CSR

Kompas.com - 16/03/2015, 11:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — DPRD DKI Jakarta berencana membentuk panitia hak angket untuk menyelidiki jumlah bantuan corporate social responsibility (CSR) yang selama ini diterima oleh Pemerintah Provinsi DKI.

Anggota DPRD dari Fraksi PKS, Selamat Nurdin, mengatakan, keinginan DPRD menyelidiki jumlah bantuan CSR dilatarbelakangi pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang pernah mengatakan pembangunan Jakarta bisa tetap berlanjut meski tanpa APBD. Karena itu, kata Selamat, DPRD hendak mengetahui secara pasti jumlah bantuan CSR yang selama ini diterima oleh Pemprov DKI.

"Kan ada ungkapan dari Gubernur, Jakarta enggak butuh APBD, pakai CSR juga bisa. Kita mau tanya, CSR yang sudah masuk selama ini sudah berapa," kata dia saat dihubungi, Senin (16/3/2015).

Selain hendak mengetahui jumlah bantuan CSR yang selama ini diterima, Selamat juga mengatakan bahwa DPRD ingin mengetahui apakah CSR yang selama ini diterima telah dikelola dengan benar.

"Masuk neraca daerah atau tidak. Ada laporannya atau tidak. CSR itu kan harusnya tercatat di neraca daerah," ucap dia.

Selain itu, yang terlebih penting, kata Selamat, DPRD hendak menyelidiki keuntungan seperti apa yang selama ini didapat oleh perusahaan pemberi bantuan CSR. Sebab, kata dia, jangan sampai keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut adalah keuntungan yang melanggar peraturan.

"Apa ada kompensasi dari itu enggak? Apa pihak yang memberikan mendapat kemudahan? Biasanya (di balik pemberian bantuan) kan ada take and give," ujar anggota Komisi C itu.

Sebagai informasi, beberapa pekan silam, tepatnya setelah draf RAPBD 2015 yang diajukan Ahok (sapaan Basuki) dikembalikan oleh Kemendagri karena tidak sesuai dengan ketentuan, Ahok sempat menyatakan keterlambatan pengesahan APBD tidak akan berdampak besar terhadap pembangunan.

"Orang Jakarta enggak butuh APBD kok. Lu percaya sama saya. Orang Jakarta yang penting (kita) urusin sampah, transportasi, terus enggak banjir. Sudah itu saja!" ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com