Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tak Temukan Indikasi Pidana dari Kepala SMA 3 Setiabudi

Kompas.com - 17/03/2015, 19:23 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya tidak menemukan indikasi pidana dari Kepala SMA Negeri 3, Setiabudi Jakarta Selatan Retno Listyarti. Hasil tersebut didapat dari pemeriksaan yang telah dilakukan kepada Retno dan sejumlah saksi, serta pemeriksaan dokumen-dokumen.

Kasubdit Remaja, Anak dan Wanita Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Didik Hayamansyah mengatakan, tidak ada indikasi pidana yang dilakukan oleh Retno dalam pemberian skorsing terhadap sejumlah siswanya yang melakukan pengeroyokan terhadap warga.

"Tidak ada indikasi ke arah tindak pidana karena dia dalam memberikan sanksi skorsing tersebut sudah sesuai kewenangannya sebagai kepala sekolah dan sudah sesuai SOP," kata Didik, Selasa (17/3/2015) di Jakarta.

Didik menilai, tindakan pemberian hukuman adalah hal yang perlu dilakukan saat siswa melanggar tata tertib dan peraturan di sekolah. Karena itu, yang dilakukan Retno merupakan kewajibannya. [Baca: Langkah Orangtua Laporkan Kepala SMA 3 Setiabudi ke Polisi Dinilai Tak Tepat]

Apalagi, lanjut dia, sebelum menjatuhkan sanksi, Retno telah melakukan pembahasan dengan dewan guru terkait hukuman tersebut. Maka, Retno sudah menjalankan proses pemberian sanksi sesuai SOP.

Didik juga menyebutkan, hak-hak siswa juga tidak dihilangkan saat menerima hukuman. Hak-hak yang dimaksud yaitu kemampuan mengikuti ujian, baik ujian praktik, ujian sekolah, maupun ujian nasional.

Meskipun tidak menemukan indikasi tindak pidana, namun Didik belum menyebut penyidik menutup kasus ini. Sebab, penyidik masih harus meminta keterangan saksi ahli, dalam hal ini Dinas Pendidikan Menengah.

Untuk diketahui, Retno memberikan hukuman skorsing kepada sejumlah siswanya karena telah mengeroyok seorang alumni SMA tersebut, Erick. Sejumlah siswa itu dihukum skorsing selama 34 hari. Ia pun dilaporkan oleh salah satu orangtua siswa dengan tuduhan diskriminasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com