Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Banyak Titipan Pokir yang Sudah Diakui oleh Mantan Ketua DPRD

Kompas.com - 22/03/2015, 22:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut mantan Ketua DPRD DKI, Ferrial Sofyan (sekarang Wakil Ketua DPRD), terbiasa menitipkan usulan anggaran dalam bentuk pokok pikiran (pokir) kepada pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI. Padahal, besaran pokir biasanya tidak masuk akal dan tidak tepat sasaran. 

"Pak Lasro (Inspektorat) ditugaskan mempokirkan (memasukkan pokir) Rp 3,4 triliun. Kamu bisa bayangin enggak, banyak sekali titipan oknum DPRD dalam bentuk pokir yang sudah diakui oleh mantan Ketua DPRD (Ferrial Sofyan). Itu sudah jadi kebiasaan dia," kata Basuki di Balai Kota, Minggu (22/3/2015). [Baca: Ahok: Jokowi Marah Tahu Anggaran Pokir Rp 40 Triliun sejak 2012]

Titipan anggaran DPRD itulah yang kemudian dikunci oleh Basuki dalam sistem e-budgeting dan dibiarkan menjadi silpa (sisa lebih perhitungan anggaran).

Tahun ini, Basuki memastikan tak ada lagi pokir dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD). Pokir-pokir inilah, menurut dia, yang kerap menjadi temuan siluman oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). [Baca: Ahok: Mantan Ketua DPRD Buka Aib, Dulu Tak Pernah Masalah Ajukan Anggaran]

"Sejarah pokir terbesar itu (di APBD) 2014 karena banyak permainan titip-menitip yang tidak perlu. (Pokir) itu kami potong, dan tahun 2015 kami paksa menggunakan e-budgeting supaya keluar nih omongan mereka. Mereka memfitnah kami bahwa (dokumen RAPBD yang disampaikan DKI ke Kemendagri) ini palsu karena 'barang' mereka enggak jadi masuk (ke RAPBD)," kata Basuki. [Baca: Wakil Ketua DPRD Akui Terbiasa Ajukan Proyek secara "Gelondongan"]

Pada Selasa (17/3/2015) kemarin, Inspektorat DKI tengah melakukan pemeriksaan serta audit kepada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI.

Berdasarkan info yang dihimpun, Inspektorat DKI memeriksa mantan pegawai Bappeda yang diduga menjadi "alat" DPRD DKI untuk meng-input serta meloloskan pokir DPRD DKI.

Pegawai itu adalah Wahyu Wijayanto yang kini menjabat sebagai Inspektur Pembantu Kepala Kantor Perencanaan Pembangunan Kota Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan.

Wahyu sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Program dan Pembiayaan Bappeda DKI saat dipimpin oleh Sarwo Handayani dan Andi Baso Mappapoleonro. [Baca: Ahok Minta Inspektorat Tak Lagi Periksa Pejabat DKI yang Diduga Diperalat DPRD]

"Kami mah sudah punya bukti (anggota DPRD yang suka menitip) pokir (pokok pikiran) di APBD. Pak Ferrial juga sudah ngaku kan, dia bilang kalau dari dulu (titip-menitip anggaran) sudah begitu, kok sekarang baru ribut nih Gubernur," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com